Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laporan Terbaru, Virus Corona Juga Berpotensi Rusak Ginjal dan Jantung

Kompas.com - 17/04/2020, 17:02 WIB
Sri Anindiati Nursastri

Penulis

KOMPAS.com – Virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit Covid-19 menyebabkan inflamasi pada saluran pernapasan. Virus tersebut meminimalisir asupan oksigen pada paru, sehingga organ tersebut perlahan-lahan kehilangan fungsinya.

Namun baru-baru ini, pihak medis dari berbagai negara melihat fakta baru bahwa virus tersebut juga menyebabkan inflamasi pada jantung. Selain juga penyakit ginjal akut, malfungsi saraf, gumpalan darah, kerusakan usus, dan masalah pada hati.

Fakta ini tentu memperparah kondisi para pasien Covid-19, dan membuat penyembuhannya tidak bisa terprediksi.

Baca juga: Update Corona 17 April: 2,18 Juta Orang Terinfeksi, 547.295 Sembuh

Efek virus corona terhadap organ lain ini disebabkan oleh badai sitokin, sebuah respon sistem imun yang balik menyerang tubuh kita. Dokter dan ilmuwan mengatakan badai sitokin menyebabkan kerusakan organ yang cukup parah.

Alan Kliger, seorang ahli nefrologi (ginjal) dari Yale School of Medicine menyebutkan, hampir setengah dari jumlah pasien Covid-19 yang masuk rumah sakit memiliki gejala kerusakan pada ginjal. Hal tersebut diketahui lewat tes darah dan urin.

Fakta yang lebih mengejutkan, Kliger menyebutkan bahwa 14-30 persen pasien perawatan intensif di New York dan Wuhan kehilangan fungsi ginjal dan membutuhkan perawatan dialisis (cuci darah).

Ruang-ruang perawatan intensif di rumah sakit New York mengobati kasus ginjal dengan jumlah yang sangat banyak. Para petugas medis membutuhkan tenaga yang bisa melakukan dialisis.

“Jumlah pasien yang memiliki kasus ginjal sangat banyak, ini sangat mengejutkan. Saya rasa sangat memungkinkan virus itu menyerang sel-sel ginjal,” tutur Kliger seperti dikutip dari The Washington Post, Jumat (17/4/2020).

Baca juga: 4 Jenis Obat yang Diteliti untuk Sembuhkan Corona, Ini Daftarnya

Meski begitu, masih ada kemungkinan kerusakan organ disebabkan oleh hal lain. Misalnya gangguan pernapasan, obat-obatan, demam tinggi, stres akibat perawatan di RS atau ICU, dan tentunya dampak dari badai sitokin.

Namun tetap saja, fakta yang ditemukan cukup meyakinkan. Para peneliti di Wuhan yang melakukan otopsi terhadap jenazah pasien Covid-19 menemukan ada 26 kasus yang memiliki kerusakan parah pada ginjal. Tujuh di antaranya memiliki partikel virus SARS-CoV-2 pada ginjal mereka.

Penelitian itu dimuat pada 9 April 2020 di jurnal medis Kidney International.

“Hal ini meningkatkan kecurigaan kami, bahwa kerusakan akut pada ginjal merupakan akibat langsung dari virus. Hal itulah yang terjadi pada wabah SARS pada 2002,” tutur Paul M Palevsky, ahli ginjal di University of Pittburgh School of Medicine.

Kerusakan pada jantung

Selain ginjal, dokter dan ilmuwan memiliki kecurigaan besar bahwa virus SARS-CoV-2 menimbulkan kerusakan pada jantung.

Petugas medis di China dan New York melaporkan banyak kasus myocarditis, yang disebabkan oleh inflamasi pada otot jantung. Ada pula kasus lain yaitu kelainan irama jantung yang berpotensi gagal jantung pada pasien Covid-19.

“Pasien tampak bisa melewati masalah pernapasan, namun tiba-tiba mereka dihadapkan dengan masalah jantung,” tutur Mitchell Elkind, ahli saraf dari Columbia University sekaligus anggot American Heart Association.

Ilustrasi jantungyodiyim Ilustrasi jantung

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com