Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sembuh dari Covid-19, Apakah Tubuh Jadi Kebal Corona? Ini Kata Para Ahli

Kompas.com - 21/04/2020, 19:04 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

Apalagi tes untuk virus corona dan antibodi belum sempurna, sehingga ada kemungkinan pasien yang dites menunjukkan hasil negatif palsu (false negative).

Namun, bila benar demikian, itu artinya pasien virus corona terinfeksi untuk yang lama.

"Itu tidak ideal," imbuh Balloux.

Baca juga: Update Corona 21 April: 2,49 Juta Orang Terinfeksi, 653.722 Sembuh

Upaya para ahli

Tentunya, para ahli terus menyelidiki hal ini. Sebuah studi dari China yang baru dipublikasikan, misalnya, menemukan bahwa monyet rhesus yang sembuh dari SARS-CoV-2 tidak terinfeksi lagi ketika terpapar virus yang sama.

Akan tetapi, studi ini tidak membuktikan bahwa hal yang sama bisa terjadi pada manusia.

Sementara itu, studi prapublikasi lain terhadap 175 pasien sembuh corona di Shanghai menunjukkan konsentrasi antibodi yang berbeda-beda setelah 10-15 hari menunjukkan gejala.

"Akan tetapi, apakah respons antibodi tersebut berarti imunitas adalah pertanyaan yang berbeda," ujar Maria Van Kerhove, Technical Lead of the WHO Emergencies Programme.

Dia melanjutkan, itu adalah sesuatu yang harus kita mengerti - seperti apa respons antibodi yang berarti imunitas (terhadap SARS-CoV-2).

Baca juga: Update Vaksin Corona dari WHO, 70 Kandidat dan 3 Uji Coba pada Manusia

Menghadapi banyaknya ketidaktahuan ini, beberapa pakar pun menyangsikan strategi "herd immunity" atau imunitas kelompok, di mana mayoritas warga dunia dibiarkan terinfeksi virus corona agar menjadi kebal dan virus tidak bisa menemukan korban baru.

"Solusi yang benar saat ini hanyalah vaksin," ujar Archie Clements, seorang profesor di Curtin University Perth, Australia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Studi: Mimpi Buruk Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Autoimun

Oh Begitu
Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Kenapa Kita Tidak Boleh Mengambil Cangkang Kerang dari Pantai?

Oh Begitu
Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Ilmuwan Cari Tahu Usia Lumba-lumba Lewat Kotoran

Oh Begitu
5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

5 Penyakit yang Menular dari Hewan ke Manusia

Oh Begitu
Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Seberapa Bahaya Turbulensi Pesawat Terbang?

Oh Begitu
Bagaimana Bahasa Berkembang?

Bagaimana Bahasa Berkembang?

Fenomena
Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Obat Penumbuh Gigi Segera Diuji pada Manusia

Fenomena
Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Apakah Aturan Sebelum 5 Detik itu Benar? Sains Punya Jawabannya

Oh Begitu
Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Perubahan Iklim Terbukti Ganggu Kesehatan Saraf

Fenomena
Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Bagaimana Manusia Prasejarah Mengolah Logam?

Fenomena
Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Mengapa Kita Suka Bernyanyi di Kamar Mandi?

Kita
Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Bisakah Evolusi Menghadirkan Kembali Dinosaurus?

Oh Begitu
Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Mengapa Beberapa Orang Bersikap Jahat di Internet? Psikologi Jelaskan

Kita
Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Platipus Tidak Punya Perut, Kenapa Begitu?

Oh Begitu
Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Hewan Apa yang Tercepat di Lautan?

Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com