Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/04/2020, 18:30 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

"Jika polusi udara sudah merusak jalur pernafasan dan jaringan paru-paru, cadangan ruang untuk mengatasi serangan virus corona berkurang," tuturnya.

Namun otoritas kesehatan India menyebut tidak ada cukup informasi untuk memastikan kaitan dua hal ini.

"Tidak ada cukup bukti dan kami juga tidak melakukan kajian semacam itu," kata Rajni Kant Srivastava, juru bicara Dewan Penelitian Medis India.

Baca juga: Ini Alasan Mengapa Orang Percaya pada Teori Konspirasi Virus Corona

SARS dan polusi udara

Wabah SARS tahun 2002 disebabkan versi lain virus corona. Penyakit berupa infeksi saluran pernapasan itu menyebar ke 26 negara, menyerang lebih dari 8.000 orang dan menewaskan sekitar 800 di antaranya.

Penelitian tahun 2003 yang dilakukan Sekolah Kesehatan Masyarakat UCLA, Amerika Serikat, menyebut mereka yang mengidap SARS dua kali lebih berisko meninggal jika berasal dari wilayah berpolusi udara tinggi.

Tingkat polusi udara membaik sejak pandemi global Covid-19, tapi ada kekhawatiran angkanya akan kembali memburuk seiring pelonggaran karantina wilayah di berbagai negara.

Salah satu peneliti dalam kajian terbaru Harvard, Profesor Francesca Dominici, berharap laporannya mendorong pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan faktor polusi udara.

"Kami berharap kajian ini bisa menyetop kualitas udara ke arah yang lebih buruk, terutama ketika sejumlah negara berencana merelaksasi ketentuan polusi selama pandemi," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com