KOMPAS.com – Pada 1995, seorang penyelam menemukan pola simetris berbentuk lingkaran yang sangat indah di dasar laut Jepang. Tak lama kemudian, pola yang sama juga ditemukan oleh seorang penyelam lainnya.
Formasi geometris ini kadang ada, kadang pula hilang dari lokasi tempatnya ditemukan. Selama lebih dari satu dekade, pola misterius seperti crop circle di dasar laut ini muncul dan hilang begitu saja.
Sampai akhirnya, para peneliti menemukan “sosok” yang memahat pasir di dasar laut menjadi crop circle geometris nan elok dipandang. Adalah pufferfish atau ikan buntal yang membuat crop circle tersebut untuk menarik perhatian ikan buntal betina.
Baca juga: Kamasutra Satwa: Kanibalisme Belalang Sembah, Kepala Jantan Dimakan Usai Bercinta
Melansir Live Science, Selasa (31/3/2020), ikan buntal jantan menggoyangkan siripnya sambil berenang di dasar lautan. Ia berenang dalam pola geometris sehingga membentuk formasi pasir dasar laut yang menakjubkan.
Meski ikan buntal jantan hanya berukuran 12 cm, formasi pasir yang dibuatnya bisa mencapai diameter 2 meter. Formasi itu dibuat dalam waktu tujuh sampai sembilan hari.
Begitu crop circle itu selesai, ikan buntal betina akan melihatnya dan melakukan inspeksi. Jika si betina menyukai formasi tersebut, mereka akan langsung bereproduksi dengan si jantan.
Peran crop circle buatan ikan buntal jantan tidak sampai di situ. Ikan betina lalu akan menyimpan sel telurnya di bagian tengah formasi pasir. Bagian tengah tersebut dinilai sebagai sendimen pasir terbaik.
Hubungan seksual mereka dilakukan dengan cara ikan jantan membuahi sel telur dari luar, begitu sel telur tersebut tersimpan rapi di atas pasir.
Ikan betina kemudian pergi meninggalkan pasangannya, mencari formasi pasir baru yang menurutnya memenuhi syarat. Sementara itu, ikan jantan tetap tinggal menjaga sel telur hingga enam hari lamanya.
Baca juga: Kamasutra Satwa: Monster Kepiting Darat Ngobrol saat Kawin
Alasan ilmiah di balik dibuatnya formasi ini cukup mengejutkan. Kawase menyebutkan bahwa dengan adanya formasi tersebut, kekuatan air berkurang hampir 25 persen pada bagian tengah. Tepat di mana telur disimpan.
Kebiasaan ini merupakan tindak alamiah yang sangat unik dalam biologi, dan telah masuk dalam jurnal Scientific Report.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.