Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Sering Gempa, Ahli Ingatkan Mitigasi Sebelum Bandara YIA Diresmikan

Kompas.com - 13/03/2020, 13:04 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan ini, lindu sering terjadi di wilayah selatan Jawa. Padahal, Yogyakarta International Airport (YIA) dikabarkan akan diresmikan pada tanggal 29 Maret 2020 mendatang.

Meskipun faktor-faktor menggeliatnya lindu yang terjadi masih terus diteliti, tetapi momen ini menjadi alasan utama untuk dapat meningkatkan antisipasi atas segala kemungkinan bencana yang bisa terjadi.

Ahli Tsunami, Widjo Kongko, berkata bahwa YIA menjadi salah satu aset vital, di samping aset industri lainnya seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Kilang minyak di Cilacap.

Banyaknya lindu yang terjadi, kata Widjo, menandakan adanya aktivitas tektonik.

Baca juga: Gempa Hari Ini: M 5,0 Guncang Selatan Jawa Terasa di Jatim dan Yogyakarta

Meskipun secara sains belum diketahui secara pasti faktornya, kesiapsiagaan dan kewaspadaan ancaman gempa besar atau megathrust perlu ditingkatkan.

"Iya perlu ditingkatkan (mitigasi dan kewaspadaan)," kata Widjo kepada Kompas.com, Jumat (13/3/2020).

Wilayah utama yang perlu melakukan kesiapsiagaan dan kewaspadaan adalah kota-kota pesisir di pantai yang banyak hunian, tempat destinasi wisata pesisir, industri seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), dan aset infrastruktur seperti pelabuhan atau bandara seperti YIA ini.

Sebelumnya, Widjo memberikan saran sebagai upaya mitigasi atau antisipasi dari ancaman potensi gempabumi dan tsunami.

Baca juga: Kajian Tsunami Megathrust Sukabumi, Ahli Sebut Perlu Mitigasi Dini

"Antara lain peta ancaman atau landasan tsunami, jalur evakuasi, (dan) tempat evakuasi secara detail perlu dibuat," ujarnya.

Standar Operasional Prosedur (SOP), perangkat deteksi dini tsunami, serta gladi atau pelatihan-pelatihan juga perlu diadakan secara rutin.

Selain itu, program peningkatan kapasitas masyarakat atau otoritas di daerah perlu dilakukan.

Hal yang terpenting adalah tataruang wilayah dan jarak sempadan pantai.

"Apakah telah ditetapkan regulasinya dan ditegakkan implementasinya di lapangan," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com