Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Hari Ini: M 5,0 Guncang Selatan Jawa Terasa di Jatim dan Yogyakarta

Kompas.com - 12/03/2020, 18:41 WIB
Ellyvon Pranita,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi tektonik bermanitudo 5,0 mengguncang wilayah Samudera Hindia di Selatan Pulau Jawa, pada pukul 15.03 WIB, Kamis (12/3/2020).

Berdasarkan hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa bumi memiliki parameter awal dengan magnitudo M=5,0 yang selanjutnya dimutakhirkan menjadi Mw=5,2.

Disebutkan oleh Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono ST Dipl Seis MSc, bahwa episenter gempa bumi ini terletak pada koordinat 9.06 LS dan 110.56 BT, tepatnya berlokasi di laut pada jarak 113 kilometer arah Barat Daya Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 53 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menunjam di bawah Lempeng Eurasia.

Baca juga: Setelah Sukabumi, Gempa M 3,7 Guncang Purwakarta dan Cianjur

Deformasi batuan terjadi di zona transisi antara Zona Megathrust dan Zona Benioff di selatan Yogyakarta.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme sesar turun," kata Rahmat dalam keterengan tertulisnya.

Sementara, getaran akibat gempa bumi yang terjadi itu dirasakan di berbagai wilayah dengan skala intensitas yang berbeda-beda.

Guncangan dengan skala intensitas II-III MMI ini dirasakan di Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Bantul, Klaten, Wonosari dan Yogyakarta, yaitu getaran dirasakan nyata dalam rumah dan terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Sedangkan getaran skala intensitas I-II MMI dirasakan di Cilacap, Trenggalek dan Purworejo, yaitu getaran dirasakan oleh beberapa orang, dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Baca juga: Kajian Tsunami Megathrust Sukabumi, Ahli Sebut Perlu Mitigasi Dini

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut," kata Rahmat.

Kendati gempa bumi yang terjadi berada di laut, hasil pemodelan BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami.

Terkait gempa susulan, hingga hari Kamis, 12 Maret 2020 pukul 15.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau aftershock.

Menurut Kepala Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, lokasi sumber gempa ini sangat menarik karena sangat dekat dengan sumber gempa dahsyar yang mengguncang dan merusak di Pulau Jawa pada 27 September 1937.

Saat itu, kata Daryono, terjadi gempa besar dengan kekuatan M=7,2 dengan dampak gempa mencapai skala intensitas VII-IX, hingga menyebabkan 2.200 rumah roboh.

Oleh sebab itu, BMKG mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah," kata Rahmat.

Masyarakat juga diminta untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com