Mengapa Gejala Alergi Terasa Lebih Buruk di Malam Hari?

KOMPAS.com - Alergi dapat menimbulkan gejala seperti mata berair, bersin, dan batuk sepanjang hari. Banyak orang yang mengalami gejala alergi di malam hari, yang dapat mengganggu tidur dan membuat kelelahan di keesokan harinya.

Faktor-faktor seperti posisi tidur dan iritasi dalam ruangan, seperti bulu hewan peliharaan, debu, dan jamur, adalah penyebab umum gejala alergi terasa lebih buruk di malam hari.

Penyebab alergi bertambah buruk di malam hari

Alergi yang memburuk di malam hari adalah hal yang biasa. Ada beberapa faktor yang menyebabkan hal ini bisa terjadi, termasuk:

• Pelembab: Banyak orang yang alergi mungkin menganggap pelembab udara bermanfaat untuk sinus kering. Namun, pelembap udara dapat meningkatkan produksi debu di udara. Selain itu, jamur dapat tumbuh di filter pelembab udara jika tidak diganti secara teratur.
• Serbuk sari dalam ruangan: Serbuk sari dapat mengikuti kita hingga ke dalam ruangan. Ini bisa terjadi pada bulu hewan peliharaan, melalui jendela yang terbuka, atau pada pakaian.
• Hewan peliharaan: Bulu hewan peliharaan, sel kulit yang dikeluarkan hewan peliharaan, merupakan alergen yang umum. Ini bisa menumpuk di karpet kamar tidur dan selimut.

Bagaimana cara mengatasi alergi saya di malam hari?

Menemukan obat alergi yang tepat dapat menjadi langkah yang baik untuk mengatasi gejala alergi apa pun. Kita juga dapat mengambil langkah untuk meringankan gejala alergi yang memburuk di malam hari, seperti:

• Tidur dengan jendela tertutup (tapi pastikan kamar tidur berventilasi baik).
• Mandi sebelum tidur.
• Memakai piyama bersih.
• Usahakan tidak menggunakan humidifier pada malam hari (jika menggunakan humidifier, bersihkan dan ganti filter secara berkala).
• Ganti seprai setidaknya sekali seminggu.
• Hindari barang-barang yang mengumpulkan debu dan kelembapan, seperti furnitur berlapis kain.
• Pertimbangkan untuk menggunakan alat pembersih udara.
• Hindari membiarkan hewan peliharaan Anda tidur di tempat tidur atau di bantal.