KOMPAS.com - Minyak kayu putih memiliki banyak manfaat, mulai dari meredakan batuk dan pilek hingga melindungi dari gigitan serangga.
Namun, penggunaan minyak esensial ini juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan efek samping yang negatif.
Menurut National Association for Holistic Aromatherapy (NAHA), beberapa minyak esensial bisa berbahaya, tetapi yang dijual bebas aman digunakan jika ditangani dengan tepat.
NAHA mengatakan bahwa penting untuk menggunakan minyak esensial murni dan asli.
Efek samping minyak kayu putih
Produk kayu putih umumnya dapat digunakan dengan aman di kulit, tetapi bisa juga diencerkan terlebih dahulu dengan minyak pembawa, seperti minyak zaitun.
Dilansir dari Medical News Today, pengenceran harus dengan kadar 1 hingga 5 persen minyak kayu putih dan 95 hingga 99 persen minyak pembawa.
Kadar ini setara dengan satu sampai lima tetes minyak esensial dalam satu ons minyak pembawa.
Eucalyptus juga dapat menghasilkan iritasi dan sensasi terbakar sehingga seharusnya tidak digunakan terlalu dekat dengan mata.
Penting untuk melakukan tes alergi sebelum menggunakan kayu putih bagi yang memiliki kulit sensitif.
Tes alergi dapat dilakukan dengan mencampur minyak kayu putih dengan minyak pembawa dan meletakkannya setetes di lengan.
Jika tidak ada reaksi dalam 24 jam, berarti minyak kayu putih tidak menimbulkan alergi.
Kemudian, minyak kayu putih tidak boleh dikonsumsi secara oral karena beracun.
Pada beberapa individu dengan asma, kayu putih dapat memperburuk kondisi mereka.
Adapun efek samping yang mungkin dialami jika menggunakan minyak kayu putih secara oral adalah:
Anak-anak lebih sensitif terhadap minyak esensial, jadi berhati-hatilah saat menggunakan minyak kayu putih pada anak-anak.
https://www.kompas.com/sains/read/2022/10/12/180000523/adakah-efek-samping-minyak-kayu-putih-