Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pembekuan Sperma Koala Jadi Cara Selamatkan dari Kepunahan

KOMPAS.com - Sebuah studi baru menunjukkan pembekuan sperma koala menjadi salah satu langkah penting untuk menyelamatkan spesies tersebut dari kepunahan.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Animals menyebut, bio-bank dan teknologi reproduksi berbantu untuk koala secara signifikan membantu program penangkaran yang akan mempertahankan keragaman genetik mereka.

Metode ini juga dapat memotong biaya yang saat ini dibutuhkan untuk melaksanakan program-program tersebut.

Namun tanpa dilakukannya intervensi, peneliti pun memperingatkan bahwa spesies endemik Australia ini bakal punah pada 2050.

"Saat ini kami tak memiliki alat yang dioptimalkan yang dapat menyimpan materi reproduksi koala, seperti sperma. Jadi kami tak bisa menjamin keselamatan mereka dari kepunahan," ungkap Ryan Witt, peneliti dari University of Newcastle, Australia.

"Misalnya saja seperti yang terjadi saat kebakaran hutan 2019-2022, yang mengancam dan memusnahkan sebagian besar hewan dalam satu waktu," imbuhnya.

Diperkirakan hampir 60.000 koala mungkin telah terbunuh atau terpengaruh selama kebakaran semak yang menyebar ke seluruh negara bagian Victoria dan New South Wales di Australia.

Para peneliti memperingatkan, bahwa tidak ada cara untuk mengembalikan koala atau melestarikan genetika mereka, jika populasi mereka yang sudah berkurang tiba-tiba dilanda peristiwa kebakaran lain.

“Bio-banking, jika dikembangkan untuk koala, akan menawarkan solusi untuk menyimpan genetika koala hidup dengan membekukan sel kelamin seperti sperma," kata Witt.

Sperma yang dibekukan kemudian dapat digunakan untuk membuahi koala betina menggunakan teknologi reproduksi berbantu.

Jika bio-banking dan reproduksi berbantu dimasukkan ke dalam program penangkaran koala saat ini, peneliti pun memprediksi bahwa pengurangan biaya keseluruhan 5 hingga 12 kali lipat mungkin terjadi.

“Program penangkaran membutuhkan ukuran koloni koala yang lebih besar untuk mencegah perkawinan sedarah. Tetapi dengan mengintegrasikan reproduksi berbantu, kami dapat mengurangi jumlah koala di penangkaran, menurunkan biaya, dan meningkatkan keragaman genetik,” jelas Witt.


Hal tersebut akan mengurangi dana konservasi yang berharga untuk mendukung lebih banyak spesies atau mendukung upaya konservasi koala lainnya seperti restorasi habitat.

Penggunaan sperma beku juga punya punya keuntungan lain. Peneliti dapat memperkenalkan kembali variasi genetik ke dalam populasi koala liar tanpa harus memindahkannya.

Sementara itu, sebagian besar infrasruktur dasar yang dibutuhkan untuk teknologi reproduksi berbantu untuk koala telah dibangun.

Menurut peneliti setidaknya 16 rumah sakit dan kebun binatang satwa liar di seluruh Australia dapat bertindak sebagai simpul untuk mengumpulkan sperma koala dan membantu mengintegrasikan reproduksi berbantu.

Meski begitu masih harus berhadapan dengan tantangan bila ingin menjalankan program ini, yakni tentu saja bagaimana membekukan sperma koala dan memanfaatkannya.

Itu mengapa peneliti menyebut perlu penelitian lebih lanjut lagi supaya pembekuan bisa berhasil seperti pada manusia.

Penerapan teknologi baru ini nantinya juga dapat membantu mengatasi beberapa kekurangan program penangkaran,, di mana masalah genetik yang ada pada koala dapat menyebabkan disfungsi reproduksi dan infertilitas, studi tersebut mencatat.

Dan bila tak diatasi, hal tersebut justru dapat membahayakan kelangsungan hidup, ketahanan terhadap penyakit, dan kemampuan spesies untuk beradaptasi dengan perubahan kondisi lingkungan dari perubahan iklim.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/17/130100023/pembekuan-sperma-koala-jadi-cara-selamatkan-dari-kepunahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke