Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penderita Maag dan GERD Amankah Berpuasa? Ini Kata Dokter

KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia sebentar lagi akan melaksanakan ibadah puasa Ramadhan 1443 Hijriah. Puasa memiliki manfaat bagi kesehatan tubuh. Namun, bagaimana dengan penderita maag dan GERD?

Telah diketahui bahwa puasa Ramadhan adalah proses kita belajar untuk menahan lapar, dahaga, emosi, serta nafsu dari terbit fajar hingga terbenamnya Matahari.

Manfaat puasa juga disebut baik bagi kesehatan tubuh, misalnya membantu untuk menurunkan berat badan maupun memberikan waktu bagi sistem pencernaan untuk membersihkan dirinya.

Berkaitan dengan puasa Ramadhan, sebagian besar orang dengan penyakit maag dan GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), mungkin masih bertanya-tanya apakah diperbolehkan untuk berpuasa.

Pasalnya, banyak dari mereka khawatir risiko asam lambung naik ataupun maag kambuh saat puasa.

Apakah penderita GERD boleh berpuasa?

Oleh karena itu, Kompas.com menghubungi Ahli Gizi Komunitas dr Tan Shot Yen, M.hum, untuk menjawab apakah orang dengan maag dan penderita GERD tetap bisa berpuasa di bulan Ramadhan.

Menurut Tan, penderita maag dan GERD diperbolehkan untuk berpuasa. Ibadah ini pun dapat dilakukan, selama apa yang dikonsumsi selama sahur serta berbuka sesuai dengan kebutuhan.

"Puasa aman selama apa yang dimakan juga aman (seperti) sahur menu lengkap, takjil tidak berlebihan gula, garam, lemak dan tidur cukup," ujar Tan, Jumat (1/4/2022).

Dirinya menyarankan, puasa untuk penderita maag maupun penderita GERD, disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter jika membutuhkan obat untuk meringankan penyakitnya selama menjalankan ibadah puasa.

Terkait puasa bagi penderita maag dan GERD, seperti dikutip dari pemberitaan Kompas.com, Kamis (15/4/2021) Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Lambung dan Pencernaan, dr Ari Fahrial Syam menyampaikan bahwa di pekan pertama menjalankan puasa, mungkin akan muncul rasa ketidaknyamanan di lambung.

Terlebih lagi pada mereka yang menderita penyakit maag maupun GERD. Kendati demikian, puasa untuk penderita maag masih bisa dijalani selama masa penyesuaian ini,

"Dalam minggu-minggu pertama, semua orang, apalagi yang sakit maag, ini adalah masa-masa yang memang perlu 'perjuangan', penyesuaian-lah istilahnya," papar Ari.

"Tahan aja dulu (sakitnya), yang penting tidak muntah, enggak ada masalah. Karena nanti asam lambung juga akan menyesuaikan dengan kondisi tersebut (puasa)," sambungnya.

Sebagai informasi GERD adalah kondisi ketika asam lambung naik ke kerongkongan. Akibatnya, penderita akan merasakan sensasi terbakar di bagian dada (heartburn), dan mulut terasa pahit.

Sedangkan dispepsia atau maag adalah munculnya rasa tidak nyaman di perut bagian atas, dengan gejala seperti sakit perut dan merasa langsung kenyang segera setelah mulai makan.

Tips berpuasa bagi penderita maag atau GERD

Dokter Tan turut membagikan tips puasa yang aman bagi penderita maag serta GERD. Anda yang memiliki dua kondisi tersebut dapat mempersiapkan rencana menu makan selama bulan Ramadhan.

"Bukan mengandalkan beli dadakan atau akhirnya 'nyamber makanan kepepet' yang biasanya kemasan atau keringan," ungkapnya.

Tips puasa bagi penderita maag selanjutnya adalah menerapkan konsep isi piringku dengan baik, sehingga tetap dapat menjalani puasa selama Ramadhan dengan baik.

Secara umum, isi piringku menggambarkan porsi makan yang dikonsumsi dalam satu piring, terdiri dari 50 persen buah serta sayuran, dan sisanya adalah karbohidrat dan protein.

"Jika konsep isi piringku dijalankan dengan baik, puasa tidak akan jadi masalah. Sebab, keberadaan sayur dan buah tidak membuat pengosongan lambung terlalu cepat karena seratnya," kata Tan.

Menu makanan bagi penderita maag dan GERD selama puasa, lanjut Tan, perlu dipilihkan sayuran yang tidak membuat kembung, seperti aneka selada untuk lalapan, sawi, dan labu.

Namun, dia melarang konsumsi sayur seperti kol yang cenderung memicu penumpukan gas di perut.

"Buah yang cenderung (rasanya) asam juga hindari. Biasakan sayur dan buah dimakan apa adanya. Bukan dibuat jus atau smoothies - yang akan 'lolos lebih cepat' jadi gula darah dan lapar muncul lebih cepat," jelasnya.

Asam lambung saat puasa pun rentan untuk meningkat, dan menyebabkan rasa sakit tak tertahankan. Saat sedang stres, asam lambung akan diproduksi secara berlebihan.

Artinya untuk mencegah asam lambung naik saat puasa, Anda dapat mengurangi ataupun menghindari sumber dari penyebab stres itu sendiri.

Tanda yang perlu diperhatikan penderita maag selama puasa

Walaupun penderita maag maupun GERD tetapi diperbolehkan menjalankan puasa selama Ramadhan, Anda perlu memperhatikan kondisi tubuh.

Dijelaskan dr Tan, jika saat puasa muncul rasa nyeri akut, bahkan sampai muntah sebaiknya segera batalkan puasa terlebih dahulu untuk meringankan rasa sakit tersebut.

Dokter Ari pun mengatakan hal yang senada dengannya, karena gejala muntah-muntah itu bisa disebabkan karena dehidrasi.

"Atau nyeri, kalau nyeri itu kan ada (rasa) enggak nyaman nih, nyeri banget, panas dadanya, mungkin asam lambung tinggi," ucap Ari.

Dia menambahkan, pada prinsipnya, jika seseorang merupakan penderita maag akut maka tidak disarankan untuk menjalankan puasa.

https://www.kompas.com/sains/read/2022/04/01/190300923/penderita-maag-dan-gerd-amankah-berpuasa-ini-kata-dokter

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke