Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Bintang Pollux yang Akan Sejajar dengan Bulan Malam Ini

KOMPAS.com - Malam ini, jika melihat cahaya kecil layaknya bintang ada di dekat bulan, itu tandanya Anda melihat Pollux, si bintang raksasa merah di konstelasi Gemini.

Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Andi Pangerang mengatakan, mulai malam ini bintang Pollux akan berkonjungsi dan sejajar dengan Bulan.

Meskipun puncak konjungsi Bulan dan bintang Pollux akan terjadi pada pukul 10.22 WIB, 11.22 Wita, 12.22 WIT, Rabu (24/11/2021) dengan sudut pisah  2,5 derajat. 

"Fenomena ini sudah dapat disaksikan sejak pukul 21.30 malam sebelumnya (23 November) hingga akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbit Matahari) dari arah timur-timur laut hingga barat laut dengan sudut pisah antara 5,9 derajat-3,7 derajat," kata Andi kepada Kompas.com, Sabtu (30/10/2021).

Pada saat fenomena konjungsi Bulan dan bintang merah raksasa ini terjadi, Bulan berfase Benjol Akhir (Bulan Susut) dengan iluminasi 84,3 persen -83,0 persen sedangkan Pollux bermagnitudo +1,15.

Mengenal bintang Pollux

Bintang Pollux yang akan sejajar dengan Bulan malam ini, merupakan bintang paling terang ke-17 setelah Spica dan terletak di konstelasi Gemini.  

Nama Pollux berasal dari mitologi Yunani yang artinya sepasang laki-laki kembar bernama Castor dan Pollux. 

Andi berkata bahwa kecerlangan visual bintang Pollux adalah sebesar +1,14 dengan kelas spectral K0III, sehingga digolongkan sebagai bintang raksasa merah. 

"Bintang Pollux adalah bintang paling terang pertama di langit malam yang memiliki sistem keplanetan seperti di tata surya," kata Andi.  

Bintang raksasa merah Pollux yang akan berkonjungsi dengan bulan besok subuh ini juga disebutkan memiliki massa dua kali Matahari.

Bintang raksasa ini berjarak 34 tahun cahaya dari Matahari dengan ukuran sembilan kali Matahari. 

Bintang Pollux ini sendiri sebenarnya terletak di selatan ekuator langit dengan koordinat (Asensiorekta, Deklinasi) 07 jam 45 menit 18,95 detik dan +28 derajat 01' 34,32".  

Pollux tidak pernah terbenam bagi pengamat di lintang 62 derajat LU atau lebih, dan tidak pernah terbit bagi pengamat di lintang 62 derajat LS atau lebih.  

Sementara itu, perihal sistem keplanetan yang dimilikinya, planet yang baru ditemukan di sistem keplanetan Pollux adalah Pollux b- yang kemudian dinamai Thestias. 

Penamaan Thestias ini merujuk pada nama ayah dari Leda (ibunda Pollux) yang bernama Thestius. 

Hal ini karena nama Leda sudah digunakan sebagai nama beberapa benda langit lainnya seperti Asteroid 38 Leda dan satelit Jupiter (Jupiter XIII atau Leda). 

Thestias ini sendiri memiliki massa setidaknya 2,3 kali Jupiter dengan periode orbit selama 590 hari di Bumi.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/23/183100423/mengenal-bintang-pollux-yang-akan-sejajar-dengan-bulan-malam-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke