Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Vaksin HPV Lama Turunkan Tingkat Kanker Serviks 87 Persen Lebih Rendah, Studi Jelaskan

KOMPAS.com - Vaksin human papillomavirus (HPV) dengan produk yang lebih tua atau produk lama, yang divaksinasikan kepada wanita muda memiliki tingkat kanker serviks 87 persen lebih rendah.

Produk vaksin HPV lama itu adalah produksi GlaxoSmithKline (GSK.L) yang disebut Cervarix.

Vaksin HPV adalah jenis vaksin yang diberikan untuk mengurangi risiko kanker serviks, yang umumnya diberikan pada usia muda.

Dalam studi lama di Inggris, saat wanita muda usia 20-an tahun yang mendapat vaksin HPV tersebut, mereka telah menerima serangkaian suntikan antara usia 12 tahun hingga 13 tahun, memiliki tingkat kanker serviks 87 persen lebih rendah.

Risikonya lebih rendah dibandingkan pada Wanita yang tidak divaksinasi, saat diskrining untuk keganasan kanker serviks yang dideritanya.

Dilansir dari Reuters, Kamis (4/11/2021), tingkat kanker serviks menjadi 62 persen lebih rendah saat suntikan vaksin HPV lama ini diberikan antara usia 14 tahun hingga 16 tahun.

Sedangkan pada wanita muda yang divaksinasi pada usia 16 tahun hingga 18 tahun, tingkat risiko kanker serviks berkurang hingga 34 persen, menurut para peneliti yang melaporkan studinya di jurnal medis The Lancet.

Dalam studi ini juga menyebut bahwa tingkat kondisi prakanker berkurang hingga 97 persen ketika suntikan vaksin Cervarix diberikan pada usia 12 tahun hingga 13 tahun.

Studi efektivitas vaksin HPV lama tersebut didanai oleh Cancer Research UK, dilakukan dengan melihat data registri dari Januari 2006 hingga Juni 2019 pada wanita yang telah diskrining untuk kanker serviks antara usia 20 tahun dan 64 tahun.

Termasuk wanita yang menerima vaksin Cervarix setelah tersedia pada tahun 2008.

Selama periode hampir 13 tahun, menurut data yang tercatat di Inggris, sekitar 28.000 orang didiagnosis kanker serviks dan 300.000 orang didiagnosis prakanker yang disebut cervical intraepithelial neoplasia (CIN3).

Wanita muda yang divaksinasi memiliki sekitar 450 lebih sedikit kasus kanker serviks dan 17.200 kasus CIN3 lebih sedikit dari yang diperkirakan pada wanita yang tidak divaksinasi pada usia yang sama.

"Kami berharap hasil baru ini mendorong penyerapan karena keberhasilan program vaksinasi tidak hanya bergantung pada kemanjuran vaksin tetapi juga proporsi populasi yang divaksinasi," kata rekan penulis Kate Soldan dari Badan Keamanan Kesehatan Inggris.

Vaksin Cervarix, yang dikembangkan oleh GSK, melindungi terhadap dua jenis HPV yang bertanggung jawab atas sekitar 70 persen hingga 80 persen dari semua kanker serviks.

Sejak September 2012, vaksin quadrivalent Merck & Co (MRK.N) Gardasil, yang melindungi terhadap empat jenis HPV yang terkait dengan kanker serviks dan kepala dan leher, telah digunakan di Inggris sebagai pengganti Cervarix.

GSK juga berhenti menjual vaksin HPV Cervarix di Amerika Serikat karena permintaan yang rendah dengan Gardasil mendominasi pasar paling menguntungkan di dunia.

Kanker serviks jarang terjadi pada wanita muda. Tindak lanjut seiring bertambahnya usia wanita diperlukan untuk menilai sepenuhnya dampak vaksin HPV ini.

https://www.kompas.com/sains/read/2021/11/04/163100423/vaksin-hpv-lama-turunkan-tingkat-kanker-serviks-87-persen-lebih-rendah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke