Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Usai Perjalanan 5,24 Miliar Kilometer, Hayabusa2 Kembali ke Bumi

KOMPAS.com - Peneliti tengah bersiap dengan kedatangan wahana antariksa Hayabusa2 ke Bumi.

Pada 6 Desember nanti, wahana milik Badan Antariksa Jepang ini akan kembali ke Bumi dan membawa serta kargo yang luar biasa berharga.

Seperti dikutip dari Science Alert, Senin (23/11/2020) Hayabusa2 akan membawa setidaknya 100 miligram material yang dikumpulkan dari permukaan asteroid Ryugu.

Namun rupanya, Hayabusa2 tak akan langsung beristirahat. Wahana ini hanya akan menjatuhkan kapsul berisi sampel ke Bumi.

Tepatnya di kota gurun Woomera, di gurun Australia Selatan, di mana para ilmuwan telah menunggu kedatangan kargo yang langka itu.

Hayabusa2 selanjutnya akan melanjutkan perjalanannya untuk mengunjungi lebih banyak asteroid lain.

Kembalinya Hayabusa2 sendiri menandai tonggak pencapaian ilmu luar angkasa yang luar biasa. Pasalnya merencanakan perjalanan Hayabusa2 melibatkan penghitungan yang rumit.

Asteroid Ryugu yang sebelumnya dikenal dengan nama 1999 JU3 ini berada pada orbit elips yang membawanya tepat di dalam jalur orbit Bumi mengelilingi Matahari dan keluar hampir sejauh orbit Mars.

Untuk mendarat di sana, ilmuwan harus mengkalkulasi di mana asteroid akan berada di masa depan dan merencanakan jalur untuk membawa wahana antariksa ke tempat yang dituju.

Kemudian wahana harus bisa mendarat di asteroid sebanyak dua kali, mengumpulkan material dua kali, dan memantul kembali dari asteroid sebelum akhirnya ke Bumi.

Dengan keberhasilan misi itu, Hayabusa2 mencatatkan total perjalanan sekitar 5,24 miliar kilometer dengan total waktu selama 6 tahun di luar angkasa.

Saat ini ilmuwan tengah mempersiapkan kedatangan kargo yang dibawa Hayabusa2. Namun membawa material dari luar angkasa, meski dalam jumlah yang kecil, memang bukan perkara yang mudah.

Seperti misalnya misi yang dilakukan oleh JAXA Hayabusa ke asteroid Itokawa. Perangkat pengambilan sampel gagal dan hanya beberapa mikrogram material saja yang berhasil terangkut pulang.

Ini mengapa seratus miligram merupakan materi yang sangat berharga dan ilmuwan bisa melakukan pengujian terperinci dari meterial tersebut.

Bukannya tanpa alasan, Ryugu merupakan asteroid berkarbon primitif. Diperkirikan asteroid ini telah mengawetkan beberapa material paling murni di Tata Surya sejak terbentuk sekitar 4.5 miliar tahun yang lalu.

Dari sampel tersebut, para ilmuwan berharap dapat memberikan beberapa wawasan mengenai hari-hari awal Tata Surya, pembentukan dan evolusi planet berbatu bagian dalam.

Kapsul ini diperkirakan akan tiba di Bumi antara pukul 3.30 hingga 4.30 pagi ACDT (Waktu Musim Panas Tengah Australia) pada 6 Desember 2020. Pelindung panas khusus akan melindungi kapsul dari suhu sekitar 3.000 derajat Celcius (5.400 derajat Fahrenheit).

Kapsul diharapkan mendarat dalam wilayah 100 kilometer persegi dalam kawasan lindung Woomera. Selanjutnya helikopter akan diterbangkan untuk melacak kapsul.

Kapsul kemudian akan dibawa ke Fasilitas Quick Look sebelum diangkut kembali ke Jepang. Saat itulah tahap berikutnya dari proses penelitian akan benar-benar dimulai.

Sementara itu, penerbangan Hayabusa2 akan dilanjutkan. Perhentian berikutnya adalah asteroid (98943) 2001 CC21 pada Juli 2026, setelah itu akan berlanjut ke asteroid 1998 KY26 untuk pertemuan Juli 2031.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/11/24/080500223/usai-perjalanan-5-24-miliar-kilometer-hayabusa2-kembali-ke-bumi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke