Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Covid-19, China Tawarkan 3 Suntikan Vaksin Corona Eksperimental

KOMPAS.com- China dilaporkan mulai menginokulasi puluhan ribu warganya dengan vaksin corona eksperimental.

Dalam program penggunaan darurat vaksin virus corona yang diluncurkan pada Juli lalu, China menawarkan tiga suntikan eksperimental dari vaksin yang dikembangkan oleh raksasa farmasi negara ini.

Vaksin tersebut dikembangkan oleh China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) dan Sinovac Biotech SVA.O.

Saat ini, seperti dikutip dari Reuters, Rabu (16/9/2020), vaksin keempat juga sedang dalam pengembangan oleh CanSino Biologics 6185.HK dan telah disetujui untuk digunakan oleh militer China pada Juni lalu.

Meskipun para ahli mengkhawatirkan keamanan vaksin, sebab pengujian standar belum selesai dilakukan, namun pengembangan vaksin corona China ini telah menarik minat internasional.

Program penggunaan darurat vaksin ini dilakukan dengan tujuan untuk melindungi pekerja penting dan mengurangi kemungkinan kebangkitan kembali Covid-19 di negara tersebut.

Kendati demikian, hingga saat ini Beijing belum merilis data resmi tentang serapan vaksin pada kelompok sasaran domestik, yang meliputi pekerja medis, pekerja transportasi dan pasar makanan.

Untuk penggunaan darurat China National Pharmaceutical Group (Sinopharm) telah mengembangkan dua vaksin Covid-19, sedangkan Sinovac mengkonfirmasi setidaknya puluhan ribu orang telah diinokulasi.

Sementara CNBG telah memberikan ratusan ribu dosis, yang salah satu vaksinnya mengharuskan seseorang menerima dua atau tiga suntikan untuk diinokulasi.

Dalam mendukung vaksin eksperimental ini, pemerintah China telah menggunakan pendekatan publik dari atas ke bawah, serta mendorong dukungan masyarakat.

Kepala ahli biosafety di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) China mengungkapkan pada minggu ini, pihaknya mengaku telah menerima suntikan vaksin pada April lalu.

Saat itu, juga diumumkan bahwa beberapa vaksin virus corona akan siap digunakan publik pada awal November.

"Sejauh ini, di antara orang-orang yang divaksinasi, tidak ada yang sakit (terinfeksi Covid-19). Sejauh ini (skema vaksinasi) bekerja dengan sangat baik. Tidak ada efek samping yang terjadi," kata Guizhen Wu.

Pernyataan Wu dinilai sejalan dengan yang disampaikan CNBG, yang mengatakan tidak ada satu orang terinfeksi dari puluhan ribu orang yang divaksinasi, yang bepergian ke negara dan wilayah berisiko tinggi.

Keamanan vaksin corona China

Meskipun langkah China terkait penggunaan darurat vaksin corona bertentangan dengan negara barat, di mana ahli telah memperingatkan agar tidak mengizinkan program tersebut sebelum menyelesaikan pengujian.

Peneliti vaksin di Johns Hopkins University, Anna Durbin menyebut penggunaan darurat vaksin corona China "sangat bermasalah".

Durbin mengatakan bahwa tidak mungkin untuk menilai kemanjuran vaksin Covid-19 tanpa kelompok kontrol dalam standar uji klinis vaksin.

"Anda memvaksinasi orang dan Anda tidak tahu apakah itu akan melindungi mereka," kata Durbin.

Keamanan vaksin menjadi fokus utama, demikian saat vaksin Oxford dan AstraZeneca menghentikan sementara uji klinis tahap akhir.

Padahal, vaksin virus corona yang dikembangkan para ilmuwan di Oxford University ini digadang-gadang sebagai kandidat vaksin yang paling maju pengembangannya.

Pengujian klinis vaksin Oxford baru kembali dimulai pada pekan lalu, setelah menerima lampu hijau dari pengawas keamanan.

Vaksin Sputnik V yang dikembangkan Rusia juga menjadi salah satu dari sedikit negara yang mengizinkan penggunaan vaksin eksperimental.

Sementara India, masih mempertimbangkan otoritas darurat untuk vaksin corona, terutama untuk diberikan pada orang tua dan orang-orang yang tinggal di tempat kerja yang berisiko tinggi.

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/16/163100523/cegah-covid-19-china-tawarkan-3-suntikan-vaksin-corona-eksperimental

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke