Tidur Berlebihan, Adakah Efeknya pada Kesehatan Kulit?

KOMPAS.com - Memiliki jam tidur yang baik dan cukup sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh, termasuk kulit. Umumnya orang dewasa membutuhkan waktu tidur sebanyak 8 jam.

Tapi jika tidur dengan berlebihan, apakah juga akan berpengaruh pada kesehatan kulit?

Dokter Spesialis Kulit Dermatologi Kosmetik dr Lilik Norawati menyatakan, kesehatan kulit sangat terpengaruh oleh rutinitas penggunaan pelembap selama tidur. Jadi tak ada kaitannya tidur yang berlebihan dengan kesehatan kulit.

"Tidak ada sebenarnya kaitan tidur berlebihan (dengan kesehatan kulit)," ujarnya dalam Diskusi Online Noroid, Selasa (12/5/2020).

Menurutnya, sepanjang sebelum tidur kulit sudah dibersihkan dan diberikan pelembap, maka tidak akan ada masalah pada kondisi kulit sekalipun tidur berlebihan.

Sebaliknya, jika sebelum tidur tidak membersihkan tubuh dan menggunakan pelembap, akibatnya akan merusak kulit. Ketika bangun, kulit akan kering.

"Kalau tidak gunakan pelembap lalu tidur berkepanjangan, pas bangun, kulit pasti tambah kering, apalagi kalau tidur di ruangan ber-AC," kata dia.

dr Lilik juga menyatakan, beberapa jurnal kesehatan menyarankan penggunaan pelembap dalam jumlah yang lebih banyak pada saat malam hari.

"Ini untuk jaga kulit supaya tidak kering (saat bangun di pagi hari)," katanya.

Dokter Spesialis kulit Dermatologi Pediatrik, dr Tina Wardhani Wisesa menambahkan, hal yang terpenting dalam tidur adalah kualitas.

Menurutnya, jika tidur dengan waktu yang lama namun dalam prosesnya terganggu, seperti terbangun secara berulang-ulang, maka akan menggangu kesehatan kulit.

"Kalau kualitas tidur tidak baik, seperti bangun-tidur, bangun-tidur (yang ada) tubuh malah jadi lelah," ujar dia.

Dia menekankan, jika memang memiliki waktu tidur yang cukup panjang, hal terpenting adalah penggunaan pelembap sebelum tidur.

"Apalagi untuk usia yang sudah lebih dari 40 tahun (harus lebih sering gunakan pelembap)," ungkap dr Tina.