Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Kompas.com - 22/03/2024, 03:10 WIB
Pythag Kurniati

Editor

Makna berpuasa dalam Sabda Nabi tersebut tidak boleh dimengerti sebatas aktivitas menahan lapar, dan dahaga, serta ajakan seksualitas.

Namun lebih dalam dari itu, yaitu totalitas puasa secara jiwa dan raga, sehingga membentuk pertahanan (perisai) yang kokoh dan otomatis melindungi dari segala ajakan keburukan yang lahir dari dalam maupun luar dirinya.

Dalam kesempatan berbeda, Rasulullah SAW juga menambahkan muatan hadis tentang perisai ini, dengan ucapannya, “Puasa itu perisai dan sedekah mampu memadamkan (menghilangkan) kesalahan (dosa-dosa kecil), sebagaimana air memadamkan api yang menyala." (HR. Tirmidzi).

Baca juga: Satpol PP Surabaya Segel Tempat Biliar karena Beroperasi Saat Ramadhan

Seseorang yang berkesempatan bertemu Ramadhan, melalui pesan eksplisit hadits di atas, dinilai merugi jika tidak memanfaatkan ritual puasa dan sedekah.

Dua bentuk ibadah di bulan Ramadhan tersebut merupakan pintu yang dianggap sangat cepat menuju Tuhan.

Sebelumnya juga keduanya merupakan media yang mengantarkan pada kesejahteraan mental dan emosional serta kedamaian batin dan ketenangan jiwa seorang hamba. Tidak kah kita menyakini, bahwa jika telah benar puasa dan sedekah seseorang, maka ia telah memiliki dua alat perlindungan ampuh yaitu perisai dan pembersih.

Dalam mikro-organisme dapat dianalogikan pelaku dua ritual tersebut tubuhnya akan memiliki sistem imunitas dan detoksifikasi.

Aspek booster imunitas yang paling mencolok adalah pada intensitas spiritualnya. Berpuasa sepanjang hari memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk menyucikan jiwa dan meningkatkan hubungan dengan Allah SWT.

Proses ini mencakup refleksi mendalam tentang perilaku, nilai-nilai hidup, dan tujuan eksistensial. Dengan memfokuskan pikiran pada hal-hal yang bersifat spiritual, kita menemukan kedamaian dalam menjalani kehidupan sehari-hari, karena terlindungi dari segala hal yang negatif.

Dengan berpuasa juga, mengajarkan pentingnya pemurnian emosi dan pengendalian diri. Melalui penekanan pada kesabaran, toleransi, dan pengampunan, kita diajarkan untuk mengelola emosi negatif seperti kemarahan, iri hati, dan kebencian.

Sementara aspek detoksifikasi dalam bersedekah di bulan Ramadhan akan memperkuat ikatan sosial dan solidaritas di antara umat Islam.

Tradisi berbuka puasa bersama keluarga dan sahabat, serta melaksanakan shalat Tarawih di masjid bersama komunitas, menunaikan zakat atau infak, membentuk jaringan keterlibatan sosial yang kuat. Interaksi ini bukan hanya menyediakan dukungan emosional, tetapi juga menguatkan rasa persaudaraan, solidaritas dalam masyarakat dan membunuh rasa ketidakpercayaan antarmasyarakat.

Dengan memperdalam rasa empati dan belas kasihan terhadap sesama, umat Islam membangun keterampilan emosional yang kuat yang membawa manfaat bagi kesejahteraan mereka.

Predikat al-Muttaqun

Muhammad al-Tahir ibn Ashur seorang ulama dan intelektual Muslim dari Tunisia yang terkenal dengan karyanya, "Tafsir al-Tahrir wa al-Tanwir", memberikan penjelasan tentang makna takwa dalam konteks puasa Ramadhan.

Takwa dalam puasa Ramadhan mencakup ketaatan kepada Allah Swt, kesadaran akan keberadaan Allah Swt, pengendalian diri, peningkatan kesalehan dan penghindaran dari kemaksiatan. Selama sebulan ritual puasa dilaksanakan, tujuan yang diharapkan adalah hadirnya pribadi-pribadi yang Muttaqun (bertakwa) sepanjang tahun.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com