Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sunanto
Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah

Menghidupkan Puasa di Kehidupan Nyata

Kompas.com - 02/04/2022, 17:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RAMADHAN diimani sebagai bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu rukun Islam ini hadir di setiap tahun dan diyakini sebagai bulan penuh berkah, pengampunan dan juga rahmat bagi seluruh umat Islam.

Kalau kita kaitkan pada dalil Al Quran (QS. Al-Baqarah 183), tujuan besar dari puasa Ramadhan adalah agar setiap muslim mencapai kadar bertakwa pada Allah Azza wajalla.

Dalam tulisan ini saya mencoba menawarkan cara pandang tentang bagaimana sesungguhnya memaknai puasa Ramadhan dengan mensublimasi pemahaman-pemahaman spiritual dari hikmah puasa itu sendiri.

Misalnya saja, Ramadhan sebagai bulan penyucian jiwa (tazkiyat al nafs). Bentuk konkretnya penyujian jiwa dalam kehidupan sehari-harinya bagaimana?

Disadari atau tidak, ada banyak muslim yang memahami peningkatan ibadah di bulan Ramadhan hanya dengan meningkatkan ibadah ubudiyah saja, berdzikir, dan berbagai rutinitas lainnya.

Jika kita merujuk peristiwa istimewa apa saja yang ada di bulan Ramadhan, berbagai dalil Quran, hadist, dan literatur telah menyediakan. Mulai peristiwa Nuzulul Quran, Lailatul Qadar, menangnya muslim dalam Perang Badar, pembebasan Makkah (fatkhul Makkah), dan masih banyak yang lainnya.

Peristiwa penting inilah yang sepertinya setiap tahun akan menjadi diskursus dan materi para penceramah.

Pertanyaanya, kemudian bagaimana seharusnya memaknai bulan agung umat Islam ini dalam konteks kehidupan sehari-hari? Baik sebagai masyarakat, warga negara, dan umat manusia.

Saya membayangkan, jika setiap umat Islam dapat mengimplementasikan tujuan takwa puasa dengan tindakan hidup yang nyata, maka berbagai tujuan baik keberadaan agama akan benar-benar menjadi instrumen penting dalam membangun peradaban manusia.

Kalau ditarik pada hal yang matematis, di Indonesia saja ada 86,9 persen dari total populasi Indonesia (237,57 juta jiwa) yang jelas beragama Islam. Di sisi lain, umat Islam di dunia pun juga sangat besar, ada 1,2 miliar orang disebutkan sebagai pemeluk Islam.

Secara kuantitatif, jika target besar takwa sebagai tujuan puasa ini benar-benar dikejar oleh setiap umat Islam, maka ruang kemanfaatan yang diciptakan pasti akan sangat fenomenal.

Puasa dan kehidupan nyata

Dalam dua tahun terakhir ini, seluruh masyarakat Indonesia menghadapi kesulitan yang berkepanjangan. Tidak sedikit pelaku UMKM yang gulung tikar, angka kemiskinan meningkat signifikan, kematian akibat pandemi Covid-19 juga angkanya mencengangkan, dan banyak potret problematika kehidupan sosial masyarakat terjadi di sekitar kita.

Dalam konteks ini, saya membayangkan puasa bulan Ramadhan ini harus menjadi momentum untuk berlomba-lomba dalam mensublimasi nilai puasa di kehidupan sehari-hari.

Terkadang kita terbiasa hanya memperdebatkan agama dan pemahaman keagamaan semata, hingga lupa bahwa agama itu hadir untuk berbagai tujuan mulia. Agama sejatinya hadir untuk membebaskan manusia dari keterpurukan, penindasan, kemiskinan, dan tindakan yang menjauh dari nilai kemanusiaan.

Dengan tulisan yang saya buat ini, harapan besarnya adalah umat Islam bisa menjadi pioneer penting dalam membangun kehidupan yang lebih bermartabat. Dalam terminologi Muhammadiyah, umat yang berkemajuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com