Oleh: Dr. Zainulbahar Noor, SE, M.Ec*
"Door Duisternis Tot Licht", "Habis Gelap Terbitlah Terang".
JUDUL buku RA Kartini, layak disematkan untuk sejumlah desa di Provinsi Jambi. Bertepatan dengan peringatan perjuangan pahlawan nasional asal Jepara, Jawa Tengah itu: 21 April 2021.
Dan berkas-berkas sinar semakin benderang, ketika Presiden Jokowi dan Wapres KH. Ma’ruf Amin, meluncurkan Gerakan Cinta Zakat di Istana Negara, Jakarta, Kamis (15/4/2021).
Betapa tidak, warga yang dulu dhuafa, kini mulai berdaya setelah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) bersama United Nations Development Programme (UNDP), membangun Pembangkit Listrik Tenaga MIkro Hidro (PLTMH) di sejumlah titik.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Jangan Suka Mempersulit
Yakni, di Desa Lubuk Bangkar, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun; dan revitalisasi tiga unit PLTMH di Desa Ngaol, Desa Air Liki dan Desa Air Liki Baru, Kecamatan Tabir Barat, Kabupaten Merangin.
Penduduk yang sejak kemerdekaan berkawan dengan kegelapan, baru menikmati penerangan listrik setelah ada PLTMH.
Dicanangkan pada 6 April 2018, peletakan batu pertama proyek pengentasan kemiskinan berbasis zakat tersebut, diresmikan pada 6 September 2018. Ini memberikan manfaat bagi 800 rumah tangga atau 4.448 jiwa, sekolah, masjid dan mushala serta infrastruktur desa lainnya.
Inovasi BAZNAS menggagas model pembiayaan akses listrik untuk pengentasan kemiskinan pun, menjadi kenyataan. Program ini lantas diapresiasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui UNDP.
“Inisiatif PLTMH Jambi berbasis dana zakat yang digagas BAZNAS ini, adalah salah satu wujud aplikasi nyata dari Tujuan-Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) PBB,” ujar Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Prof. Dr. Bambang Brojonegoro kala itu, dalam pidato peresmian PLTMH di Desa Lubuk Bangkar, 6 September 2018.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Faksi dan Friksi
Kemudian bermodal PLTMH, pada 2 September 2019, bersama UNDP, BAZNAS membangun Desa Agrowisata. Praktis, program tersebut mendongkrak ekonomi warga.
Ditambah lagi, melalui inisiasi Zakat Community Development (ZCD) BAZNAS, daerah yang memiliki objek wisata Puncak Tempurung Garden ini, masuk nominasi empat besar Anugerah Pesona Indonesia (API) 2020.
Sejak awal, para pimpinan UNDP, turut berjuang bersama BAZNAS keluar-masuk hutan, naik-turun bukit dan pegunungan, demi membantu masyarakat setempat, yang sejak Indonesia merdeka, belum mendapatkan akses penerangan listrik.
Untuk menuju wilayah ini, mesti menggunakan empat moda sekaligus. Mulai dari pesawat Jakarta-Jambi; kendaraan roda empat gardan ganda, untuk menempuh medan terjal dan berlumpur di musim hujan; perahu getek, untuk menyeberangi sungai; dan ojek sepeda motor, untuk menelusuri jalan setapak di atas bukit di tengah hutan belantara.
Peletakan batu pertama dihadiri Wakil Direktur UNDP Indonesia Dr Francine Pickup, pada 6 April 2018. Mutasi jabatan tak menghalangi UNDP menghadiri peresmian oleh sang pengganti, Dr Sophie Kemkhadze, 6 September 2018.
Baca juga: Hikmah Ramadhan: Senyum Waroy dan Asa di Jemari Presiden Jokowi