Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Shalat Tasbih, dari Pengertian hingga Tata Caranya

Kompas.com - 20/05/2020, 12:43 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak amalan yang dapat dikerjakan saat bulan Ramadhan seperti ini, termasuk perbanyak shalat sunah.

Terlebih, Allah SWT akan melipatgandakan pahala bagi setiap Muslim yang memperbanyak melakukan amalan-amalan saat bulan Ramadhan.

Salah satu shalat sunah yang dapat dikerjakan saat bulan Ramadhan yakni shalat tasbih.

Shalat tasbih bukan hanya sekedar shalat biasa, namun juga dibarengi dengan membaca tasbih.

Baca juga: Simak, Berikut Keutamaan Shalat Berjemaah

Lantas, bagaimana cara melakukan shalat tasbih?

Pengertian shalat tasbih

Penceramah Ustaz Maulana mengatakan, shalat tasbih adalah salah satu shalat sunah yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Shalat tasbih juga di dalamnya banyak membaca tasbih.

Menurut tuntunan tata cara sholat tasbih yang benar, ada 300 kali tasbih yang harus dibaca dalam sholat sunah tersebut.

Shalat tasbih diharapkan dapat memperbanyak tasbih kita kepada Allah SWT. Dengan memperbanyak tasbih itu, kita berharap Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita.

Kisah Nabi Muhammad SAW mengajarkan tata cara sholat sunah tasbih itu diriwayatkan oleh Abu Dawud dalam hadis berikut:

"Dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah berkata kepada Abbas bin Abdul Muththalib, Hai Abbas, hai pamanku, maukah engkau aku beri? Maukah engkau aku kasih? Maukah engkau aku beri hadiah? Maukah engkau aku ajari sepuluh sifat (pekerti)? Jika engkau melakukannya, Allah mengampuni dosamu: dosa yang awal dan yang akhir, dosa yang lama dan yang baru, dosa yang tidak disengaja dan yang disengaja, dosa yang kecil dan yang besar, dosa yang rahasia dan terang-terangan, sepuluh macam (dosa).

Baca juga: Adakah Batasan Waktu Maksimal Pelaksanaan Iktikaf?

"Engkau shalat empat rakaat. Pada setiap rakaat engkau membaca Al-Fatihah dan satu surat. Jika engkau telah selesai membaca (surat) pada awal rakaat, sementara engkau masih berdiri, engkau membaca, ‘Subhanallah, walhamdulillah, walaa ilaaha illa Allah, wallahu akbar' sebanyak 15 kali. Kemudian ruku', maka engkau ucapkan (tasbih) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari ruku’, lalu ucapkan (tasbih) itu sebanyak 10 kali.

"Kemudian engkau turun sujud, ketika sujud engkau ucapkan (tasbih) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu dari sujud, maka engkau ucapkan (tasbih) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau bersujud, lalu ucapkan (tasbih) itu sebanyak 10 kali. Kemudian engkau angkat kepalamu, maka engkau ucapkan (tasbih) itu sebanyak 10 kali. Maka itulah 75 (tasbih) pada setiap satu rakaat. Engkau lakukan itu dalam empat rakaat.

"Jika engkau mampu melakukan (sholat) itu setiap hari sekali, maka lakukanlah! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) setiap bulan sekali! Jika tidak, maka (lakukan) setiap tahun sekali! Jika engkau tidak melakukannya, maka (lakukan) sekali seumur hidupmu." (HR. Abu Dawud 1.297)

Baca juga: Memasuki 10 Hari Terakhir Ramadhan, Kapan Waktu Pelaksanaan Iktikaf?

Ketentuan shalat tasbih

Umat Islam melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Baitul Hakim, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (24/4/2020). Shalat Jumat hari pertama Ramadhan 1441 H di masjid tersebut diikuti ratusan umat Islam dengan menerapkan physical distancing, mengenakan masker dan melewati bilik penyemprotan cairan disinfektan, serta dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di masjid guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Siswowidodo/pras.ANTARA FOTO/SISWOWIDODO Umat Islam melaksanakan shalat Jumat di Masjid Agung Baitul Hakim, Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (24/4/2020). Shalat Jumat hari pertama Ramadhan 1441 H di masjid tersebut diikuti ratusan umat Islam dengan menerapkan physical distancing, mengenakan masker dan melewati bilik penyemprotan cairan disinfektan, serta dilakukan penyemprotan cairan disinfektan di masjid guna mencegah penyebaran COVID-19. ANTARA FOTO/Siswowidodo/pras.

Ustaz Maulana menyebut, dalam satu rakaat saja, kita sudah membaca tasbih sebanyak 75 kali. Kalau dikerjakan empat rakaat, maka kita sudah membaca 300 kali tasbih.

Jika melakukan shalat sunah tasbih di siang hari, hendaklah dikerjakaan 4 rakaat dengan satu salam.

Apabila melakukan shalat sunah tasbih pada malam hari, hendaklah 4 rakaat dikerjakaan dengan dua salam (masing-masing dua rakat dengan satu salam).

"Tidak disunahkan mengerjakan shalat tasbih berjamaah," kata Ustaz Maulana.

Karena merupakan shalat sunah, maka shalat tasbih dapat dilakukan kapan pun asalkan tidak pada waktu-waktu yang dilarang.

Baca juga: Sekilas tentang Zakat Fitrah dan Orang yang Berhak Menerimanya

Tata cara shalat tasbih

1. Membaca niat

Apabila melaksanakan shalat tasbih di siang hari, dapat membaca niat sebagai berikut:

Usholli sunnatat tasbihi arba'a rak'aatin lillahi ta'alaa.

Yang artinya: "Aku niat shalat tasbih empat rakaat karena Allah Ta'ala."

Bila melakukan shalat tasbih di malam hari, maka niatnya sebagai berikkut:

Usholli sunnatat tasbihi rak'aatin lillahi ta'alaa.

Artinya: "Aku Niat shalat tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul ihram

3. Baca doa iftitah

4. Membaca surat Al Fatihah

5. Baca surat pendek (Al Quran)

Sebelum rukuk terlebih dahulu membaca kalimat subhanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallahu wallahu akbar (atau bacaan tasbih) sebanyak 15 kali. Setelah itu baru kemudian melakukan rukuk.

Walau usia telah lebih dari 100 tahun, tak membuat nenek Wa Kaua, berdiam diri saja. Di usia yang mencapai sekitar 110 tahun ini, ia tak pernah melepaskan shalat lima waktu dan mengaji setiap harinya.KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE Walau usia telah lebih dari 100 tahun, tak membuat nenek Wa Kaua, berdiam diri saja. Di usia yang mencapai sekitar 110 tahun ini, ia tak pernah melepaskan shalat lima waktu dan mengaji setiap harinya.

6. Rukuk dan baca doa seperti shalat biasa

Kemudian dilanjut membaca tasbih sebanyak 10 kali.

7. Iktidal dan baca doa seperti biasa

Kemudian dilanjut membaca tasbih sebanyak 10 kali.

Baca juga: Muhammadiyah Keluarkan Tuntunan Shalat Idul Fitri di Tengah Pandemi Corona, Simak Perinciannya...

8. Sujud dan baca doa seperti biasa

Kemudian dilanjut membaca tasbih sebanyak 10 kali.

9. Duduk di antara dua sujud dan baca doa seperti biasa

Kemudian dilanjut membaca tasbih sebanyak 10 kali.

10. Sujud untuk kedua kalinya dan baca doa seperti biasa

Kemudian dilanjut membaca tasbih sebanyak 10 kali.

11. Baca tasbih sebelum rakaat ke-2

Sebelum berdiri untuk melaksanakan rakaat ke-2, duduk sejenak untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali.

12. Berdiri dan kerjakan rakaat ke-2 dengan bacaan dan membaca tasbih sama seperti rakaat pertama.

13. Duduk tasyahud akhir

Sebelum membaca doa tasyahud akhir, terlebih dahulu membaca tasbih sebanyak 10 kali

14. Salam

Baca juga: Iktikaf di Masjid dan di Rumah, Mana yang Lebih Afdol?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com