Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Dilanda Covid-19, Bolehkah Tidak Bersalam-salaman Saat Hari Raya Idul Fitri?

Kompas.com - 16/05/2020, 03:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bulan Ramadhan tidak terasa berjalan begitu cepat dan tinggal menyisakan hitungan hari lagi.

Di bulan Ramadhan, terdapat begitu banyak amalan dan pahala yang bisa didapatkan.

Puncak dari ibadah puasa di bulan Ramadhan ialah Hari Raya Kemenangan atau Idul Fitri.

Biasanya, saat Idul Fitri, umat Islam saling memberi dan meminta maaf kepada sanak saudara atau tetangga dengan bersalam-salaman.

Baca juga: Memasuki 10 Hari Terakhir Ramadhan, Kapan Waktu Pelaksanaan Iktikaf?

Lantas, bolehkah saat perayaan Idul Fitri tidak bersalam-salaman? Terlebih lagi, keberadaan virus corona masih terus mengintai.

Penjelasan MUI

Menjawab perkara tersebut, Kompas.com menghubungi Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas.

Pasalnya dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

"Bila ada dua orang muslim yang bertemu lalu mereka berjabat tangan maka dosa keduanya sudah diampuni sebelum mereka berpisah."

Oleh sebab itu, bersalam-salaman di dalam agama Islam adalah suatu hal yang terpuji dan baik.

Namun, bagaimana jika situasi masih dalam keadaan pandemi seperti saat ini? Apakah bersalaman boleh untuk tidak dilakukan?

Baca juga: Simak, Berikut Cara Mendapatkan Malam Lailatul Qadar

Boleh untuk tidak bersalaman

Warga di Kampung Nelayan Nambangan menunaikan Shalat Idul Fitri 1440 H di Masjid Al Mabrur Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/6/2019).ANTARA FOTO/MOCH ASIM Warga di Kampung Nelayan Nambangan menunaikan Shalat Idul Fitri 1440 H di Masjid Al Mabrur Nambangan, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (5/6/2019).

Anwar menegaskan, umat Muslim yang biasanya pada saat Hari Raya Idul Fitri melakukan salam-salaman, di masa pandemi seperti ini boleh untuk tidak melakukannya.

Pasalnya, usaha menjaga dan melindungi diri masing-masing agar tidak jatuh ke dalam hal-hal yang akan membahayakan kesehatan adalah hal yang lebih utama.

"Apalagi dalam agama menjaga diri untuk tidak terjatuh ke dalam bencana dan malapetaka itu hukumnya adalah wajib, sementara bersalam-salaman itu hukumnya hanya sunat," kata Anwar kepada Kompas.com, Jumat (15/5/2020).

Adapun sebagai gantinya agar tali silaturahmi tetap terjalin, imbuh Anwar, masyarakat dapat melakukannya melalui telepon, SMS, WhatsApp, dan media komunikasi lainnya.

Baca juga: Berikut Ciri-ciri Datangnya Malam Lailatul Qadar

Diminta batalkan acara saling kunjung

Umat Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6/2018). Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Umat Muslim melaksanakan Shalat Idul Fitri 1 Syawal 1439 Hijriah di Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/6/2018). Umat Islam merayakan Hari Raya Idul Fitri setelah sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa pada bulan Ramadan.

Selain untuk tidak bersalaman, ketika dalam masa pandemi Covid-19 seperti saat ini, masyarakat Indonesia juga diminta mengurungkan niatnya untuk saling mengunjungi.

Acara saling kunjung merupakan salah satu budaya bila Hari Raya Idul Fitri telah tiba.

"Bahkan, di samping itu kita juga meminta masyarakat untuk tidak melakukan acara saling kunjung-mengunjungi seusai shalat Idul Fitri seperti yang biasa kita lakukan karena melakukan hal itu dalam masa Covid-19 ini jelas sangat berisiko tinggi," jelas Anwar.

Dianjurkan bagi masyarakat untuk tidak melakukan beberapa tradisi-tradisi tadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Baca juga: Berikut Keutamaan Bersedekan di Bulan Ramadhan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Berkah Ramadan, Momen Mulia dan Kelebihan Istimewa yang Tak Tergantikan

Ramadhan
Ramadhan Momentum Mengenalkan 'Halal Lifestyle' bagi Anak

Ramadhan Momentum Mengenalkan "Halal Lifestyle" bagi Anak

Ramadhan
Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Puasa Ramadhan Perkuat Kesejahteraan Mental dan Emosional

Ramadhan
'Ekspedisi Batin' Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

"Ekspedisi Batin" Ramadhan untuk Pemurnian Jiwa

Ramadhan
Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Cahaya Ramadhan, Merenungi Kehidupan dalam Bulan Suci

Ramadhan
Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan Sepanjang Tahun

Ramadhan
Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Mengembangkan Diri Melalui Ibadah Ramadhan

Ramadhan
Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan Stimulus Kepekaan Sosial

Ramadhan
Merengkuh Kemenangan Sejati

Merengkuh Kemenangan Sejati

Ramadhan
Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Sidang Isbat Tetapkan 1 Syawal Jatuh pada 2 Mei

Ramadhan
Keistimewaan Puasa Ramadhan

Keistimewaan Puasa Ramadhan

Ramadhan
Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Puasa Ramadhan, Ketakwaan, dan Pancasila

Ramadhan
Mudik Berkemajuan

Mudik Berkemajuan

Ramadhan
Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Meraih Ketakwaan dengan Puasa

Ramadhan
Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Lailatul Qadar Ada Pada Diri Kita

Ramadhan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
icon-calculator

Kalkulator Zakat

Rp.
Rp.
Rp.
Minimal Rp6.644.868 per bulan
ornament calculator
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com