KOMPAS.com - Bulan Ramadhan menjadi bulan yang dinantikan umat Muslim setiap tahunnya. Pasalnya di bulan suci tersebut seluruh amalan yang dilakukan mendapatkan pahala berlipat.
Namun banyak orang yang menghabiskan bulan penuh berkah tersebut dengan tidur-tiduran semata.
Kondisi tubuh yang terasa lemas saat puasa seringkali dijadikan alasan untuk tidur sepanjang hari, usai makan sahur atau setelah shalat subuh hingga jelang berbuka.
Baca juga: Bagaimana Hukum Mimpi Basah di Siang Hari Saat Puasa Ramadhan? Simak Penjelasannya...
Lantas, bagaimana hukum orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan?
Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Dr H Syamsul Hidayat mengatakan, orang yang tidur sepanjang hari saat puasa Ramadhan tidak membatalkan puasa.
Kendati demikian, tidur seharian ketika berpuasa akan menurunkan nilai dari pahala yang didapat dari puasa tersebut.
"Ya puasanya tetap sah, insyaAllah, tetapi nilainya rendah," kata Syamsul saat dihubungi Kompas.com, Senin (27/4/2020).
Hal itu dikarenakan, seharusnya saat puasa Ramadhan harus diisi dengan banyak kegiatan yang positif seperti salah satunya dengan ibadah.
"Misalnya dengan beribadah, baca Al Quran, mengkaji ilmu, bersedekah dan bekerja," jelas Syamsul lagi.
Baca juga: Lupa Tidak Niat Puasa, Bagaimana Hukumnya?
Adapun orang yang tidur seharian tersebut tak lebihnya hanya mendapat lapar dan haus seperti dalam sebuah hadis:
Dari Abu Hurairah ia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Berapa banyak orang yang berpuasa tidak mendapatkan pahalanya selain lapar, dan berapa banyak orang yang shalat malam tidak mendapatkan selain begadang." (HR. Ahmad).
Syamsul menjelaskan, bagi umat muslim yang tengah berpuasa di bulan Ramadhan tetap diperbolehkan untuk tidur dengan secukupnya.
"Ya tidur tentu boleh tapi secukupnya, dan lebih banyak diisi kegiatan produktif dunia dan akhirat," kata Syamsul.
Baca juga: Mengumpat Online di Media Sosial, Membatalkan Puasa atau Tidak?
Lebih lanjut, tidak diperbolehkan bagi mereka untuk meninggalkan shalat wajib di sepanjang hari-hari tersebut.
Sementara itu, tidur hendaknya dipahami sebagai salah satu hikmah penciptaan siang dan malam.
Allah menciptakan siang untuk menebar kebaikan di muka bumi dan malam untuk berkontemplasi istirahat.
Ini sudah diatur Islam dalam Firman Allah dalam Al Quran Surat Ar-Rum Ayat 23
"Di antara tanda-tanda-Nya yang agung yang menunjukkan kekuasaan-Nya dan keesaan-Nya, yaitu tidur kalian di waktu malam dan tidur kalian di siang hari untuk beristirahat dari letihnya pekerjaan kalian. Di antara tanda-tanda-Nya bahwa Dia menjadikan siang agar kalian bergerak di muka bumi untuk mencari rezeki dari Rabb kalian. Sesungguhnya di dalam hal itu benar-benar terdapat bukti-bukti bagi kaum yang mendengarkan dengan pendengaran yang penuh perhatian dan penerimaan."
Seperti halnya penjelasan Syamsul tadi, menurut pandangan Madzhab Syafi‘i juga menyatakan bahwa orang yang tidur seharian saat puasa Ramadhan tidak akan membatalkan puasa.
Baca juga: Antara Berbuka Puasa atau Shalat Maghrib, Mana yang Lebih Baik Didahulukan?
Pakar Usul Fiqh Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Mulyono Jamal, pun mengatakan hal yang sama.
Jamal menjelaskan, tidur sepanjang hari saaa puasa Ramadhan tidak akan membatalkan puasa.
"Tapi kalau tidurnya sepanjang hari ya tak dapat pahala, zero pahala," kata Jamal saat dikonfirmasi terpisah.
Terlebih, kata Jamal, apabila tidur seharian tersebut hingga meninggalkan shalat wajib justru akan berakibat dosa.
Baca juga: Ramadhan di Rumah, Berikut Niat dan Tata Cara Melaksanakan Shalat Tarawih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.