Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalur Nagreg, Ruas Pembuka Ekspedisi Merapah Trans-Jawa 2024

Kompas.com - 28/03/2024, 15:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Perjalanan tim Merapah Trans-Jawa 2024 dari Jakarta ke Banyuwangi, Jawa Timur, dimulai dengan menyusuri sejumlah ruas jalan tol untuk menuju Bandung, Jawa Barat.

Mulai dari ruas Tol Dalam Kota, Jalan Layang MBZ, Tol Jakarta-Cikampek, Tol Cipularang, Tol Purbaleunyi, Tol Padaleunyi, dan berakhir di Gerbang Tol Cileunyi.

Seusai keluar dari Gerbang Tol Cileunyi, tim Merapah Trans-Jawa 2024 memasuki jalan nasional di Jawa Barat, tepatnya Jalur Nagreg, dengan Simpang Nagreg nya yang legendaris.

Dari situ, ekspedisi perjalanan sejatinya baru dimulai. Karena melintasi jalur alternatif Jalan Pantura dan Tol Trans-Jawa dalam rangka mudik Lebaran 2024.

Jalur Nagreg bisa dikatakan menjadi titik awal ekspedisi perjalanan. Karena tak hanya menjadi akses mobilitas, ruas jalan ini juga menyuguhkan pesona alam berupa perbukitan dan pegunungan yang asri.

Baca juga: Jalan Lingkar Selatan Tidak Direkomendasikan untuk Pemudik Tujuan Pelabuhan Ciwandan

Kondisi Simpang Nagreg pada Kamis (28/03/2024).Kompas.com/Muhdany Yusuf Laksono Kondisi Simpang Nagreg pada Kamis (28/03/2024).
Berdasarkan pantauan Kompas.com pada Kamis (28/03/2024), kondisi jalan di Jalur Nagreg, termasuk Simpang Nagreg, sudah mulus, jarang sekali ditemui adanya lubang atau kerusakan jalan.

Bahkan menurut Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) DKI Jakarta-Jawa Barat, Sjofva Rosliansjah, kondisi jalan nasional dari Nagreg sampai ke Tasikmalaya disebut juga sudah mulus semuanya.

"(kondisi jalan nasional) Sama baiknya sampai Tasikmalaya," ujarnya kepada Kompas.com pada Kamis (28/03/2024).

Baca juga: Merapah Trans-Jawa 2024 Resmi Dimulai, Sajikan Pesona Pesisir Selatan Jawa

Kendati demikian, para calon pemudik Lebaran 2024 tetap perlu berhati-hati saat berkendara melintasi jalur ini.

Pasalnya, topografi jalan di sekitaran Jalur Nagreg menuju Tasikmalaya didominasi tanjakan, turunan, serta lintasan yang berkelok-kelok.

Apalagi saat melintas pada malam hari karena masih minimnya kelengkapan Penerangan Jalan Umum (PJU).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com