Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Ruas Jalan Rusak di Kawasan Penyangga IKN Dipersolek, Mana Saja?

Kompas.com - 31/07/2023, 11:25 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian PUPR memperbaiki sejumlah ruas jalan daerah di Kawasan Penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).

Salah satunya pun sudah dimulai pekerjaannya, yakni jalan akses wisata Goa Batu-Tapak Raja di Kabupaten Penajam Paser Utara.

Ruas ini terhubung Jalan Nasional Samboja-Sepaku menuju Kawasan IKN dengan Destinasi Wisata Goa Batu Tapak Raja, termasuk permukiman transmigran Semoi-Sepaku di Desa Wonosari.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyampaikan, jalan tersebut statusnya pun milik Kabupaten Penajam Paser Utara yang melayani jalur transmigrasi.

Di mana banyak perkebunan, pertanian, dan peternakan. Kalau jalannya baik, tentu akan mudah membawa hasil perkebunan dan pertanian.

"Saya berharap nantinya dari kawasan ini bisa menghasilkan dan mengirimkan dengan mudah seperi telur, ayam, hingga sayuran ke kawasan IKN," ujar Basuki dalam keterangan resmi dari laman Kementerian PUPR, Senin (31/07/2023).

Baca juga: Pengadaan Lahan 12 Proyek Infrastruktur IKN Segera Tuntas

Penanganan Jalan Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja sepanjang 9,7 km dikerjakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja 1 sepanjang 4,8 km dengan kontraktor PT Duta Mega Perkasa dengan nilai kontrak Rp 34 miliar, dan Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja 2 sepanjang 3,5 km dengan kontraktor PT Pesona Jaya senilai Rp 33,2 miliar.

"Jalan ini merupakan salah satu ruas yang ditangani melalui Inpres Jalan Daerah Tahap I, ditargetkan selesai Desember 2023," katanya.

Selain Akses Wisata Goa Batu-Tapak Raja 1 dan 2, penanganan jalan daerah melaui Inpres No 3 Tahun 2023 di Provinsi Kaltim juga dikerjakan pada Jalan Riko-Maridan sepanjang 6,5 km dengan nilai kontrak Rp 43 miliar.

Ketiga ruas tersebut merupakan jalan daerah pada kawasan penyangga IKN.

"Saya tidak ingin kalau kawasan inti IKN maju, tetapi jalan daerah di sekitarnya tidak terawat atau tidak diperbaiki. Nanti bisa njomplang (tidak seimbang)," pungkas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com