Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait

Sistem 'e-Purchasing' Pemerintah Jatim Sudah Terintegrasi dengan Dirjen Pajak

Kompas.com - 01/06/2023, 14:30 WIB
Masya Famely Ruhulessin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Provinsi Jawa Timur (Jatim) resmi menjadi provinsi pertama di Indonesia yang mengintegrasikan pembayaran pengadaan barang/ jasa melalui marketplace mitra Toko Daring Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Republik Indonesia.

Ini merupakan komitmen pemerintah Jatim untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo terkait percepatan penerapan produk UMKM dan koperasi melalui sistem e-purchasing pada pelaksanaan pengadaan barang/jasa (PBJ) di lingkungan pemerintah.

Pengadaan digital (e-purchasing) di Jawa Timur dilakukan melalui program yang dikenal dengan sebutan Jawa Timur Belanja Online (JATIM BEJO) yang diluncurkan pada November 2020.

Baca juga: Jadi Tempat Berdayakan UMKM, Fasilitas Itu Bernama Rest Area

JATIM BEJO sudah terhubung dengan marketplace mitra Toko Daring LKPP. Kini pemanfaatan marketplace untuk pengadaan barang/jasa di Jatim semakin digalakkan, karena sudah diperkuat dengan teknologi dan infrastruktur yang lebih baik.

Tak hanya dapat dilakukan secara online, proses transaksi terhubung langsung dengan BPD Jawa Timur, dan terintegrasi dengan sistem Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Republik Indonesia.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang telah membangun komitmen, bagaimana memaksimalkan melakukan pengadaan barang dan jasa yang menyasar ke produk-produk UMKM.

“Pemerintah Jatim juga telah meningkatkan nilai transaksi belanja melalui Toko Daring, yang tadinya maksimal hingga Rp 50 juta per transaksi, sekarang menjadi Rp 200 juta per transaksi, untuk pengadaan barang/jasa kebutuhan pemerintah atas berbagai produk UMKM,” ujar Khofifah saat membuka ajang e-purchasing Award 2023 di Grand City Convention & Exhibition Surabaya (29/5/2023).

Selanjutnya, menurut Khofifah, hal yang harus dilakukan adalah memperkuat ekosistem (pengadaan) digital, baik melalui e-marketplace, maupun melalui e-katalog.

Ia menyebutkan, total nilai transaksi pada katalog elektronik hingga 31 Maret 2023 di Jatim telah mencapai Rp 1,12 triliun, yang terdiri atas 62.682 produk tayang, dan produk lokal yang telah bersertifikat TKDN sebanyak 6.719 produk.

Sedangkan transaksi e-purchasing melalui Jatim Bejo hingga Maret 2023 telah mencapai Rp 427,7 miliar, yang dilakukan melalui 6.154 UMK dengan total 134.682 produk tayang.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com