Agung mengatakan, model pelatihan ini sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas dan kemampuan SDM pengembang di daerah.
"Pengembang harus selalu memperbarui wawasan dan kemampuannya. Kami berharap bisa lebih meningkatkan kerja sama yang sudah terjalin lama sehingga Bank BTN dan REI ikut mewarnai pembangunan di Kalteng," cetusnya.
Baca juga: Target PSR Terancam, Banyak Pengembang Hijrah Bangun Rumah Komersial
Ketua DPD REI Kalteng Asani menambahkan pada era digitalisasi pengembang perlu memiliki kemampuan yang mumpuni agar tidak tergerus.
Sadar atau tidak, mau tidak mau, menurutnya pengembang harus berhadapan dengan tantangan yang semakin kompetitif.
"Era digitalisasi seperti aplikasi Sireng dan SiKumbang dengan segala pernak-perniknya, belum lagi adanya migrasi dari Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) yang memaksa pengembang harus semakin tangguh dalam melakoni bisnis properti," ujarnya.
Menurut Asani, kemampuan pengembang menyediakan hunian yang aman dan nyaman harus mengiringi laju pertumbuhan kebutuhan rumah di Kalteng.
"Harapannya, seluruh peserta pelatihan dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Tujuannya supaya peserta dapat meningkatkan kemampuan dan skill guna mendukung aktivitas bisnis dalam penyediaan hunian yang layak dan terjangkau," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.