Tiga Kota Ini Paling Diminati WNA Saat Berburu Properti di Indonesia

KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, kebijakan dan regulasi terkait kepemilikan properti oleh warga negara asing (WNA) di Indonesia telah berkembang dan meningkatkan minat mereka terhadap properti di Tanah Air.

Rumah123 mencatat pertumbuhan permintaan properti dari WNA pada tahun 2023 mengalami perkembangan pesat dibandingkan tahun 2022.

"Potensi pasar WNA diharapkan semakin mempercepat pertumbuhan dan kemajuan industri ini lebih baik di tahun 2024," ujar Head of Research Rumah123, Marisa Jaya, dikutip dari laman resminya belum lama ini.

Rumah123 mencatat ada 10 wilayah paling diminati pencari properti berkebangsaan asing, di mana Jakarta Selatan, Badung, dan Tangerang menduduki peringkat tertinggi dalam hal popularitas.

Baru kemudian diikuti oleh Bandung, Jakarta Barat, Batam, Jakarta Utara, Denpasar, Jakarta Pusat, dan Surabaya.

Baca juga: Incar Pasar Lokal dan Asing, Vila Mewah di Bali Ditawarkan Rp 7,5 Miliar

Adapun Jakarta Selatan, salah satu wilayah central business district (CBD) merupakan kawasan yang telah dilengkapi berbagai fasilitas penunjang memadai, lingkungan yang sudah established, serta komunitas modern yang mendukung kebutuhan para ekspatriat sehingga menjadikannya sebagai pilihan favorit WNA dalam pencarian properti.

Sementara itu, Badung di Bali, sebagai salah satu destinasi populer di mata wisatawan mancanegara, menempati urutan kedua paling diminati. Tren pertumbuhannya pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2022 bergerak signifikan mencapai 92,1 persen.

Selain posisinya sebagai gerbang masuk para turis melalui Bandara Internasional Ngurah Rai dan banyaknya pengembangan kawasan komersial serta pariwisata, tren digital nomad serta remote working juga mendongkrak popularitas wilayah ini.

Sedangkan Tangerang menempati peringkat ketiga area terfavorit lantaran area ini dikelilingi kawasan industri dan merupakan area terdekat bagi para WNA yang bekerja di area Barat Pulau Jawa, seperti Cilegon, Cikande, dan Serang.

Hal ini dikarenakan keterbatasan fasilitas dan area pendukung di tiga area tersebut, mereka cenderung memilih Tangerang dan sekitarnya untuk tempat tinggal, jalan-jalan, menikmati hiburan, dan menunjang aktivitas lainnya.