Sokong Area TOD Podomoro Tenjo, "Flyover" Dibangun Tahun 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan layang atau Flyover Tenjo akan dibangun tahun 2023. Infrastruktur ini akan mendukung transit oriented development (TOD) di kawasan Kota Podomoro Tenjo.

Pembangunannya dilaksanakan melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) yang dalam hal ini adalah PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN).

Tujuan lain dari pembangunan Flyover Tenjo dengan panjang jembatan 270 meter dan tinggi 7 meter adalah untuk mengatasi kemacetan di pelintasan kereta api sekitar kawasan.

Chief Marketing Officer Kota Podomoro Tenjo Zaldy Wihardja mengatakan, Agung Podomoro juga akan memperluas Stasiun Tenjo.

"Stasiun Tenjo akan direnovasi jadi bagus. Di sebelah Stasiun Tenjo itu keretanya selalu nutupin jalan, kita diminta oleh Pemerintah untyk bangun flyover. Kita sudah menentukan titik-titiknya dan memperbaiki Stasiun Tenjo," jelas Zaldy kepada Kompas.com dalam Podcast Kota Podomoro Tenjo di Jakarta, Sabtu (25/2/2023).

Selain itu, Agung Podomoro juga tengah membangun TOD yang terhubung dengan Stasiun Tigaraksa dan ditargetkan rampung pada akhir tahun 2023 atau awal 2024.

Jelasnya, kawasan TOD itu akan memudahkan penghuni Kota Podomoro dan masyarakat untuk bermobilisasi sekaligus berkegiatan sehari-hari lewat berbagai fasilitas, seperti kafe hingga pasar.

"Orang sebelum berangkat (naik) kereta itu nunggu sama teman-temannya, ngopi dulu, pas pulang belanja dulu. Terus nanti bisa naik shuttle bus kemana gitu," imbuh Zaldy.

Baca juga: Kementerian PUPR Bangun Tiga Flyover di Sumsel, Apa Saja?

Sementara itu, Agung Podomoro selaku pengembang Kota Podomoro Tenjo seluas 650 hektar bakal membangun sebanyak 12.000 unit rumah.

Dari sekitar 4.800 yang terjual dengan tipe deluxe dan premium, sebanyak 2.000 unit sudah diserah terimakan kepada konsumen.

Sejumlah fasilitas turut dibangun di kota mandiri ini, meliputi marketing office, club house, Masjid Agung Tenjo, pengolahan air bersih (WTP).

"Di Tenjo dulu susah air dan kita bersama PAM bangun WTP untuk 2.000 kepala keluarga, selanjutnya dibangun lagi untuk 2.000 unit rumah lainnya," tutup Zaldy.