JAKARTA,KOMPAS.com - Pada tahun 2023 mendatang, gelombang resesi diprediksi akan terjadi sehingga mengguncang perekonomian banyak negara di dunia.
Hal ini juga yang membuat para pengembang properti di Indonesia mulai berekspansi dan memperluas usahanya ke sektor logistik dan data center (pusat data).
Terlebih pasar perkantoran dan apartemen masih belum stabil melihat kondisi selama dua hingga tiga tahun terakhir.
Hal tersebut terungkap dalam Global Investor Outlook 2023 yang dirilis oleh Perusahaan manajemen investasi dan konsultan properti, Colliers Asia Pasifik.
Baca juga: Jakarta Aktif Pasok Lahan untuk Pembangunan Industri Data Center
Head of Capital Markets & Investment Services Colliers Indonesia Steve Atherton menyebutkan Indonesia juga menghadapi kenaikan suku bunga oleh bank sentral serta biaya konstruksi yang lebih tinggi karena meningkatnya kekhawatiran konsumen.
Meskipun demikian, inflasi dan kenaikan suku bunga di Indonesia masih yang lebih rendah dari negara-negara di Amerika Serikat dan Eropa. Begitu juga devaluasi mata uang yang lebih sedikit.
“Sementara pasar perkantoran dan pasar apartemen mengalami kesulitan selama dua hingga tiga tahun terakhir. Pandemi juga menciptakan dislokasi di pasar properti lokal, terutama di hotel dan ritel,” ungkap Steve dalam rilis yang diterima Kompas.com.
Namun, alih-alih mengubah harga aset atau menurunkan tarif sewa sebagian besar pemilik properti di Indonesia mencoba mempertahankan aset mereka dan menanti apa yang akan terjadi.
“Banyak pengembang dan investor memfokuskan kembali upaya pembangunan mereka ke perumahan atau berekspansi ke kelas aset baru seperti logistik, data center, atau proyek horizontal lainnya,” jelas Steve.
Baca juga: Investasi Sektor Logistik di Asia Pasifik Melejit
Dikatakan, sebagian besar pengembangan hunian vertikal skala besar menunda untuk meluncurkan proyek baru.
Mereka masih menanti kondisi adanya kenaikan permintaan dari konsumen, serta penurunan suku bunga dan biaya konstruksi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.