Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KEK Gresik Resmi Beroperasi, Diproyeksi Jadi Pusat Ekonomi Baru di Jatim

Kompas.com - 23/11/2022, 08:01 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah telah menyatakan bahwa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik di Jawa Timur resmi beroperasi.

Penetapan pengoperasiannya melalui Keputusan Ketua Dewan Nasional KEK Nomor 1 Tahun 2022 pada 8 November 2022.

Selain itu juga ditandai penyerahan Surat Keputusan dan Sertifikat Resmi Beroperasi oleh Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Wahyu Utomo dan Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Elen Setiadi, Minggu (20/11/2022).

Memiliki kegiatan utama di bidang industri metal (smelter), elektronik, kimia, energi, dan logistik, KEK Gresik diproyeksikan mampu menjadi pusat perekonomian baru bagi Provinsi Jawa Timur.

Plt. Sekretaris Jenderal Dewan Nasional KEK Elen Setiadi menyampaikan, setiap KEK yang ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah harus sudah dinyatakan beroperasi paling lama 3 tahun. Namun untuk KEK Gresik dalam waktu 1 tahun sudah dapat ditetapkan.

"Hasil verifikasi lapangan menunjukkan sudah memenuhi standar beroperasi. Diharapkan KEK Gresik terus progresif dan dapat memenuhi target-targetnya," ujarnya dikutip dari laman Kemenko Bidang Perekonomian.

Baca juga: AKR Land Tawarkan Rumah Rp 400 Jutaan, Terintegrasi dengan JIIPE Gresik

KEK Gresik telah dinyatakan siap beroperasi sesuai hasil evaluasi yang dilaksanakan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur bersama Sekretariat Jenderal Dewan Nasional KEK, dan Anggota Dewan Kawasan KEK Provinsi Jawa Timur.

Beberapa aspek yang menjadi bahan dalam evaluasi meliputi sarana dan prasarana, kelembagaan dan SDM, serta perangkat pengendali administrasi.

Dengan beroperasinya KEK Gresik diharapkan turut memberikan dampak positif bagi Badan Usaha (BU) dan Pelaku Usaha (PU), berupa hak pemanfaatan fasilitas dan kemudahan ultimate yang menjadi kekhasan dari KEK.

Adapun fasilitas fiskal yang bisa dimanfaatkan di antaranya tax holiday, tax allowance, bebas bea masuk, dan lain-lain.

Sedangkan untuk fasilitas non-fiskal dapat berupa fasilitas di bidang ketenagakerjaan, pertanahan, keimigrasian, kemudahan lingkungan hidup, serta dukungan infrastruktur yang terintegrasi.

"Langkah 1 penetapan sudah, langkah 2 beroperasi sudah, selanjutnya langkah 3 yang menjadi utama dan penting adalah mengisi kawasannya," imbuhnya.

Dengan keunggulan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), penduduk, Jawa Timur yang menjadi lokasi KEK Gresik ini merupakan hub ekonomi Indonesia, dan tentu peran KEK di dalamnya sangat besar.

"Kondisi penduduk sekitar yang besar, KEK Gresik diharapkan menjadi tumpuan untuk penyerapan tenaga kerja," pungkas Elen Setiadi.

Baca juga: Sah! KEK Singhasari di Malang Kini Resmi Beroperasi

KEK yang dibangun pada lahan seluas 2.167 hektar tersebut diharapkan dapat berkontribusi bagi perekonomian nasional melalui pencapaian beberapa target.

Seperti realisasi investasi sebesar 6,7 miliar Dollar AS, peningkatan nilai ekspor mencapai 12,7 miliar Dollar AS per tahun, subsitusi impor mencapai 9,05 miliar Dollar AS secara ultimate setelah beroperasi penuh, serta penyerapan tenaga kerja pada lima tahun pertama sebanyak 42.000 orang.

Selain itu, KEK Gresik juga diharapkan dapat meningkatkan kapasitas SDM melalui pengembangan Lembaga Vocational Education berbasis kurikulum teknologi baik di tingkat menengah (SMK) maupun perguruan tinggi.

Sebagai informasi, KEK Gresik juga telah memiliki anchor investor yakni PT Freeport Indonesia.

Kehadiran PT Freeport Indonesia yang groundbreaking-nya telah dilaksanakan pada Oktober 2021 lalu oleh Presiden Joko Widodo, diharapkan akan menjadi daya tarik bagi berbagai industri lain dan industri turunan tembaga untuk berinvestasi di KEK Gresik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com