Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki Minta Bendungan Rukoh di Aceh Tuntas Lebih Cepat 4 Bulan

Kompas.com - 20/10/2022, 13:00 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menargetkan pembangunan Bendungan Rukoh di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, selesai lebih cepat 4 bulan.

Hal itu disampaikannya ketika meninjau konstruksi Bendungan Rukoh pada Rabu (19/10/2022).

Menurutnya, Bendungan Rukoh merupakan salah satu dari 13 bendungan yang harus selesai pada tahun 2023.

"Diharapkan dapat rampung pada Agustus 2023, lebih cepat dari target kontrak yakni Desember 2023. Saat ini progresnya sekitar 45%," ujar Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR.

Bendungan Rukoh berada di aliran Sungai/Krueng Rukoh yang juga dihubungkan Krueng Tiro dengan bendung pengarah. Sehingga menjadi satu sistem yang saling mendukung.

"Ini merupakan inovasi sistem yang unik dan bagus. Jadi air dari Tiro kita bawa ke Rukoh. Rukoh ini kapasitas bendungannya besar tetapi debit sungainya kecil, sedangkan Tiro kapasitas bendungnya kecil tetapi debit sungainya besar. Sehingga potensi banjir di Tiro dapat dikurangi dan dimanfaatkan untuk irigasi di Rukoh," jelasnya.

Baca juga: Bendungan Semantok Diklaim Terpanjang Se-Asia Tenggara, Ini Penjelasannya

Bendungan Rukoh akan mengairi lahan persawahan Daerah Irigasi Baro Raya seluas 11.950 hektar. Khususnya di Kecamatan Kembang Tanjong yang berada di paling hilir Daerah Irigasi Baro Raya.

"Dengan hadirnya bendungan ini diharapkan dapat meningkatkan intensitas tanam dari satu kali setahun menjadi tiga kali setahun, karena ketersediaan air lebih terjamin," katanya.

Adapun Basuki juga mengingatkan kontraktor pelaksana maupun konsultan supervisi untuk mengutamakan aspek kualitas, estetika, dan lingkungan dalam pekerjaan bendungan.

Konstruksi Bendungan Rukoh di Provinsi Aceh.Dok. Kementerian PUPR Konstruksi Bendungan Rukoh di Provinsi Aceh.
Kalaupun memang tidak dibutuhkan, jangan sampai menebang dan merusak hutan dalam proses pembangunan.

"Hal ini semua menjadi perhatian Presiden Joko Widodo, Presiden sering menyampaikan kalau PUPR ini identik dengan beton dan Presiden mengarahkan untuk kembali memperhatikan alam dan lingkungan," tuturnya.

Bendungan Rukoh merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) yang dibangun Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera I Direktorat Jenderal Sumber Daya Air.

Baca juga: Bendungan Tapin di Kalsel Punya 3 Potensi Wisata, Apa Saja?

 

Pelaksanaan pembangunan dilakukan secara bertahap melalui dua paket. Paket 1 oleh kontraktor PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontrak Rp 377 miliar.

Sedangkan paket 2 oleh kontraktor PT Waskita Karya (Persero) Tbk-PT. Adhi Karya (Persero) dan PT. Andesmont Sakti, KSO dengan nilai kontrak Rp 1,12 triliun.

Selain sebagai sumber irigasi, Bendungan Rukoh juga diharapkan dapat memiliki manfaat untuk pemenuhan kebutuhan air bersih dan penyediaan air baku sebesar 0,90 m3/detik bagi 22.848 jiwa di wilayah Kecamatan Titue dan kecamatan lainnya di Kabupaten Pidie.

Kehadiran bendungan juga berpotensi menjadi sumber pembangkit listrik sebesar (PLTA) sebesar 1,22 MW, serta mengatasi permasalahan banjir di Kabupaten Pidie untuk periode ulang 50 tahunan, dan sebagai destinasi wisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com