Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Manfaat 7 Bendungan yang Dibangun Bersamaan di NTT

Kompas.com - 30/09/2022, 22:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menyebut manfaat dibangunnya tujuh bendungan di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Satu di antaranya yakni untuk pengembangan sektor pangan di wilayah yang berbatasan dengan Timor Leste dan Australia itu.

Hal itu disampaikan Basuki, saat meninjau dua bendungan di Kabupaten Kupang yakni Bendungan Manikin dan Raknamo, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya, pengembangan pangan ini ada lima faktor yaitu tanah, bibit, pupuk, penyuluh teknologi, dan air.

Baca juga: Bendungan IKN Sepaku Semoi Ditargetkan Impounding Desember 2022

Khusus untuk air, memberikan kontribusikan 18 persen dari total upaya untuk memproduksi.

"Tapi kalau 18 persen ini nggak ada, ini habis semua. jadi, saya kira air menjadi syarat mutlak, sehingga kita bangun tujuh bendungan di NTT," ujar Basuki.

Jumlah itu sebenarnya kurang, sehingga pihaknya juga membangun sejumlah embung lainnya.

"Seperti kalau kita lewat sini, tadi ada embung di sebelah kanan. Tapi itu kalau musim panas panjang maka akan kering. Yang bisa bertahan hanya bendungan," imbuh dia.

Tujuh bendungan di NTT yang telah dibangun dan sedang dalam proses pembangunan itu yakni Raknamo, Rotiklot, Napun Gete, Temef, Manikin, Mbay dan Kolhua.

Basuki berharap, dengan adanya bendungan dan embung di NTT, akan menambah keandalan untuk memasok irigasi, sehingga bisa menambah intensitas tanam, yang semula hanya satu kali, menjadi dua sampai tiga kali.

Khusus untuk Bendungan Raknamo, selain untuk kebutuhan irigasi, juga menjadi lokasi wisata bagi masyarakat.

Untuk mendukung itu, Kementerian PUPR berencana membangun sebuah dermaga di bendungan yang terletak di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang.

"Harus kita fasilitasi masyarakat untuk berwisata. Berinteraksi itu kan kebutuhan sosial. Saya bikinkan dermaga supaya mereka bisa main-main air di sini atau mancing," tuntas Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com