Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari 19 KEK, Ada Empat yang Kinerjanya Optimal, Ini Daftarnya

Kompas.com - 18/07/2022, 20:30 WIB
Muhdany Yusuf Laksono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setiap tahun pemerintah mengevaluasi kinerja Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia.

Penilaian itu dilakukan pemerintah melalui Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus. Tujuannya agar keberadaan KEK sesuai fungsi dan rencana kerjanya.

Hal itu tertera dalam dokumen Dewan Nasional KEK Indonesia berjudul Laporan Perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tahun 2021.

Hingga akhir 2021, jumlah KEK Indonesia ada 19 kawasan. Namun, terdapat satu KEK yang kala itu dalam proses pencabutan statusnya melalui Peraturan Pemerintah (PP), karena dinilai tidak menunjukkan progres sesuai rencana.

KEK yang dimaksud ialah KEK Tanjung Api-Api di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan.

Baca juga: Pemerintah Cabut Status KEK Tanjung Api-Api, Ini Alasannya

Adapun dari 18 KEK yang tersisa, laporan perkembangannya terklasifikasikan dalam beberapa kategori.

 

Pertama, pembangunan empat KEK baru. Meliputi KEK Gresik, KEK Lido, KEK Nongsa, dan KEK Batam Aero Technic (BAT).

Kedua, peningkatan kinerja empat KEK yang belum optimal. Meliputi KEK Arun Lhokseumawe, KEK Palu, KEK Tanjung Lesung, dan KEK Tanjung Kelayang.

Ketiga, pemantauan enam KEK yang perlu perhatian khusus. Meliputi KEK Bitung, KEK Sorong, KEK Maloy Batuta Trans Kalimantan (MBTK), KEK Morotai, KEK Likupang, dan KEK Singhasari.

Kategori terakhir, yakni menjaga kinerja empat KEK yang optimal. Di mana saja? Berikut daftarnya.

1. KEK Galang Batang

KEK Galang Batang berada di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Berdiri di area seluas sekitar 2.333 hektar ini sudah beroperasi pada 8 Desember 2018 lalu.

Kawasan yang masuk dalam kategori KEK industri ini disiapkan untuk kegiatan utama yakni industri pengolahan bauksit dan logistik.

KEK ini memiliki komitmen investasi senilai Rp 18 triliun. Hingga 2021, realisasinya mencapai Rp 15,7 triliun.

Dalam kurun waktu dua tahun sejak beroperasi, KEK Galang Batang telah melakukan ekspor Smelter Grade Alumina dan membantu memperbaiki neraca perdagangan.

2. KEK Sei Mangkei

KEK Sei Mengkei berada di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara. Area yang memiliki luas sekitar 2.002 hektar ini telah beroperasi pada Januari 2015 silam.

Tergolong KEK industri dan pariwisata, kegiatan utamanya meliputi, industri pengolahan kelapa sawit; industri pengolahan karet; pariwisata; serta logistik.

Adapun nilai komitmen investasinya sebesar Rp 14,6 triliun, sementara realisasinya mencapai Rp 6,2 triliun.

KEK Sei Mengkei dinilai telah melepas ekspor dengan nilai yang menjanjikan, menghidupkan pasar di sekitar kawasan, memberi banyak pengaruh pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca juga: Kawasan Industri di KEK Pulau Jawa Masih Jadi Favorit Investor

3. KEK Kendal

Kawasan berlokasi di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah, ini telah beroperasi pada Mei 2021 lalu. Berdiri di area seluas 1.000 hektar.

Termasuk dalam KEK industri, kegiatan utamanya meliputi, industri tekstil dan busana; industri furnitur dan alat permainan; industri makanan dan minuman; industri otomotif; industri elektronik; serta logistik.

KEK ini memiliki komitmen investasi senilai Rp 22,9 triliun. Hingga 2021, realisasinya mencapai Rp 12,1 triliun.

KEK Kendal dinilai sukses menjadi magnet investasi bagi pelaku usaha dari berbagai negara. Tercatat 11.380 orang telah terserap menjadi tenaga kerja di kawasan itu.

4. KEK Mandalika

Kawasan yang terletak di Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi NTB, ini telah beroperasi sejak Oktober 2017 lalu. Berdiri di area seluas 1.035 hektar.

Termasuk dalam KEK pariwisata, kawasan ini dirancang untuk menjalanlankan kegiatan utama di sektor kepariwisataan.

Komitmen nilai investasinya sebesar Rp 2,2 triliun. Sementara hingga 2021, realisasinya mencapai Rp 824 miliar.

Tonggak kesuksesan kinerja KEK Mandalika yaitu dengan berhasil menyelenggarakan ajang World Super Bike Championship 2021. Jadi, belum termasuk gelaran MotoGP 2022 lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com