Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Ogah Masuk karena Jalan Menuju KEK Palu Buruk

Kompas.com - 17/02/2022, 16:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan kondisi jalan menuju Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Palu buruk dan berlubang.

Menurutnya hal itu menjadi penyebab banyaknya investor yang tidak mau masuk berinvestasi di KEK Palu.

"KEK Palu itu bagus saat ini, tapi jalan menuju ke sana itu buruk, kecil dan berlubang. Sehingga jangankan investor saya saja kesulitan untuk ke sana," kata Bahlil di Jakarta, Kamis (17/02/2022).

Bahlil menjelaskan, kondisi KEK Palu sangat berbeda dengan Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang di Jawa Tengah.

Baca juga: 3.848 Kilometer Jalan dan Jembatan di Indonesia Rusak

Pesatnya investasi di KIT Batang didukung konektivitas jalan yang bagus dan memadai.

"KIT Batang justru itu luar biasa, karena memang integrasi dan konektivitas jalannya juaga bagus. Karena itu banyak sekali investor yang masuk ke sana," ucapnya.

Karena itu, Bahlil berharap agar Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dapat membangun dan meningkatkan konektivitas jalan menuju KEK Palu.

"KIT Batang ini harusnya menjadi prototipe untuk pertumbuhan kawasan ekonomi baru di berbagai wilayah tak terkecuali di KEK Palu," ucap dia.

Bahlil menambahkan konektivitas jalan menjadi salah satu elemen yang sangat penting untuk dapat meningkatkan investasi di Indonesia.

Hal ini mengingat, target investasi pada tahun 2022 adalah sebesar Rp 1.200 triliun.

BKPM menargetkan investasi tahun 2022 sebesar Rp 1.200 triliun. Karena itu harapannya, Kementerian PUPR dapat menyusun betul-betul infrastruktur wilayah yang akan dibangun.

"Dengan adanya jalan dan konektivitas menuju kawasan perekonomian tentu memudahkan para investor untuk masuk dan kemudian jadi efisien, supaya lebih murah sehingga kita kompetitif dengan negara lain," pungkas Bahlil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com