Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2022, 11:12 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga 17 Juni 2022, Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) telah mengelola 291 aset di seluruh Indonesia.

Dari jumlah tersebut, 288 aset merupakan bidang properti, 2 aset adalah kilang di kawasan Bontang dan Lhokseumawe, serta 1 aset kawasan di Ciperna, Jawa Barat.

Direktur Pengembangan dan Pendayagunaan LMAN Candra Giri Artanto mengatakan hal ini dalam media briefing di Jakarta, Jumat (27/6/2022).

"Jadi, so far (sejauh ini) sudah diserahkan 288 (properti) plus 2 kilang dan satu kawasan Ciperna," ungkap Candra.

Candra menjelaskan, ketika akan mengelola aset, ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh LMAN.

Baca juga: Danai Lahan Proyek Bendungan, LMAN Kucurkan Rp 1,96 Triliun

Ini dimulai dari requisition (perolehan aset), conceptualization (kajian konsep aset), dan pre-development (pengamanan aset).

Kemudian, development (konstruksi atau renovasi), optimalization (optimalisasi), serta monitoring dan evaluation (pemantauan dan evaluasi).

"Jadi, dari 288 plus dua plus 1, kami pastikan tidak ada aset yang kita diamkan saja, semuanya berproses," tambah Candra.

Dia berharap agar perolehan aset akan terus ditambah oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani.

Namun, di sisi lain, LMAN bertanggung jawab atas bertambahnya optimalisasi aset.

Candra mencontohkan, salah satu aset yang dikelola adalah Rumah Tutur di Jalan Panglima Polim Nomor 20, Jakarta Selatan (Jaksel).

Aset tersebut dikerja samakan LMAN dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sebagai ruang pelaku ekonomi kreatif di Indonesia.

Rumah Tutur merupakan creative space independent yang memanfaatkan kombinasi antara
pengembangan dan komersialisasi.

Sehingga, diharapkan dapat menciptakan ekosistem kreatif yang diperkuat oleh komunitas dan para pelaku ekonomi kreatif Indonesia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com