Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PLN Mulai Bangun Fasilitas Penyimpanan Listrik Berbasis Baterai

Kompas.com - 18/03/2022, 09:02 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT PLN (Persero) bersama Indonesia Battery Corporation (INC) mulai membangun fasilitas penyimpanan listrik berbasis baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) berkapasitas lima megawatt pada tahun 2022 ini.

Program ini merupakan tindak lanjut dari rencana kerja IBC untuk memulai ekosistem baterai di Indonesia sebagai upaya mempercepat transisi energi hijau dan mencapai target netralitas karbon pada 2060.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Evy Haryadi mengatakan pihaknya menyadari jika pengembangan energi baru terbarukan sangat membutuhkan sistem penyimpanan yang baik.

"Pengembangan pembangkit energi baru terbarukan saat ini banyak didominasi oleh pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang bersifat intermiten, sehingga membutuhkan baterai agar dapat memberikan suplai listrik yang konsisten," kata Evy seperti dikutip dari web.pln.co.id, Kamis (17/03/2022).

Baca juga: PLN Raih Pinjaman Rp 5,44 triliun untuk Proyek PLTA di Jawa Barat

Evy menjelaskan bahwa PLN memiliki rencana program konversi pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) ke energi baru terbarukan yang akan dilangsungkan dalam waktu dekat.

Pada tahun ini, perseroan merencanakan ada 250 megawatt PLTD yang akan dikonversi ke PLTS.

Sejalan dengan rencana tersebut, peran sistem penyimpanan energi menjadi sangat penting agar pasokan listrik ke masyarakat tetap bisa nyala selama 24 jam.

PLN melibatkan anak usahanya yang bergerak di bidang pembangkitan, yaitu PT Indonesia Power (IP) dan PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), serta unit bisnis Pusat Pemeliharaan Ketenagalistrikan (Pusharlis) karena nantinya teknologi sistem penyimpanan energi akan diterapkan di seluruh pembangkit milik grup PLN.

"Implementasi kerja sama yang akan dilakukan antara PLN, IP, PJB, dan IBC pada 2022 adalah dengan membentuk kerja sama operasi untuk pilot project BESS sebesar lima megawatt," tuturnya.

Setelah melakukan proyek percontohan, kerja sama operasi itu diharapkan dapat langsung diimplementasikan pada program pengurangan pembangkit tenaga diesel milik PLN.

Di sisi lain, Direktur Keuangan IBC Bernardi Djumiril menyambut positif kerja sama antara IBC dan grup PLN yang akan mengakselerasi pengembangan BESS di Indonesia.

Hal ini sesuai dengan tujuan perusahaan untuk dapat menghasilkan baterai yang berkualitas tinggi dengan harga yang lebih murah.

"Pengembangan dan risetnya harus dibangun sedemikian rupa, sehingga pengembangan BESS dapat terakselerasi dengan baik dan tepat guna," jelas Bernardi.

Sebagai anak usaha PLN, IBC melihat framework pengembangan teknologi saat ini sudah terbentuk dengan grup PLN.

Melalui kerja sama, maka visi IBC untuk menciptakan industri baterai yang terintegrasi dari hulu ke hilir dapat terealisasi lebih cepat.

"Grup PLN mengelola PLTS maupun PLTB yang sangat vital untuk menguji keandalan baterai dari hasil riset ini nantinya," kata Benardi.

Selanjutnya, PLN juga bekerja sama dengan PT Energi Indonesia Berkarya (EIB) yang merupakan anak usaha dari grup Sinarmas dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

PLN dan European Investment Bank (EIB) akan bekerja sama dalam penyediaan fasilitas pengecasan kendaraan listrik berupa Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) maupun home charging. Selain itu,

PLN dan EIB juga akan bekerja sama dalam penyediaan kendaraan listrik roda dua maupun roda empat, pengembangan strategis pada lingkup wisata hijau, smart region, green corridors, dan digital signage.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com