Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bangun JPO Estetik Tanpa Atap, Ini Kata Ahli Tata Kota

Kompas.com - 03/01/2022, 19:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jembatan Penyeberangan Orang atau JPO tanpa atap di Karet Sudirman, Jakarta Pusat, ramai diperbincangkan warganet di media sosial.

Wajah JPO Karet, ini tak seperti JPO pada umumnya. JPO ini dibangun tanpa atap dan didesain menyerupai Kapal Pinisi Khas Makassar. 

"Kalau begini makin betah jalan kaki di Jakarta. Jakarta rasa Korea. Semoga yang dipercantik bukan hanya yang di kota ya, yang di pelosok juga diperbaiki," kata salah seorang warganet dengan akun @Amsikana, Minggu (03/01/2021).   

Baca juga: Firman Herwanto, Arsitek di Balik Ikoniknya JPO Sudirman, Fasilitas Publik Terbaik 2020

Tak hanya menuai apresiasi, JPO tanpa atap ini juga panen kritikan. Sejumlah warganet menyesali adanya JPO tanpa atap ini yang justru tidak akan melindungi para pejalan kaki dari cuaca panas dan hujan. 

"Jembatannya bagus. Sayang nggak ada atapnya. Jakarta kalau musim panas mataharinya terik loh. Pun kalau hujan tanpa atap begitu pasti kuyup," kata akun @enodimedjo. 

Menanggapi hal itu, Arsitek dan Ahli Tata Kota Bambang Eryudhawan mengatakan JPO tanpa atap yang berada di Kawasan Sudirman-Thamrin ini merupakan terobosan yang patut diapresiasi.

Selama ini  fasilitas umum yang dibangun hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan fungsi sehingga mengabaikan estetika sekitar yang justru menjadi nilai tambah.

"JPO tanpa atap ini jelas menjadi nilai tambah. Banyak orang yang datang tak sekedar untuk menyeberang, tetapi untuk berselfie dan befoto ria menikmati panorama keindahan gedung tinggi pencakar langit," kata Yudha kepada Kompas.com, Senin, (03/01/2022).

Sebaliknya, Yudha menjelaskan JPO dengan atap juga biasanya hanya dijadikan sebagai tempat untuk berteduh ketika hujan.

Lebih dari itu, pada masa lalu JPO di Jakarta juga sering menjadi tempat berjualan para pedagang liar.

"Jadi jangan sampai JPO malah jadi tempat orang berteduh dan numpuk. Karena kalau sekedar hujan dan panas mereka kan bisa bawa payung," tuturnya.

Menurut Yudha, JPO tanpa atap juga banyak dibangun di berbagai negara maju seperti Hong Kong, Jepang, dan Korea Selatan. Salah satu faktornya karena alasan estetika dan efisiensi.

"Kalau dibuat atap itu kan ongkos lagi, tapi pada dasarnya kalau dibuat tanpa atap juga nggak masalah kan tujuannya juga buat nyebrangin orang bukan untuk berteduh," ucapnya.

Hanya, dia menilai, tidak semua JPO harus dibangun tanpa atap dan tidak semua lokasi layak dibangun JPO.

JPO tidak cocok dibangun di area jalan yang tidak terlalu lebar. Dia menyarankan, dari pada membangun JPO sebaiknya membangun zebracross.

JPO tanpa atap di kawasan Sudirman-Thamrin menjadi salah satu fasilitas umum yang sering dikunjungi.

Selain sebagai fasilitas penyeberangan, jembatan ini juga kerap dijadikan sebagai spot menarik untuk selfie atau swafoto.

Pemprov DKI Jakarta memang sengaja mencopot atap JPO eksisting yang ada di kawasan tersebut.

Tujuannya agar para pejalan kaki yang melintasi jembatan dapat menikmati keindahan panorama perkotaan yang sarat pencakar langit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com