JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak 2019, sejumlah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) hadir dan mengubah wajah perkotaan Jakarta.
Tak hanya kesan baru, melainkan memberikan kebanggaan bahwa Jakarta bisa membangun spot-spot artistik, estetik, sekaligus fungsional bagi mobilitas dan aktivitas keseharian warganya.
JPO-JPO yang mencakup Sudirman 1 (Bunderan Senayan, GBK, Polda), dan Sudirman 2 (Benhil, Karet, Dukuh Atas), kemudian menjadi trending topic yang diperbincangkan warganet di sejumlah platform media sosial.
Bahkan, fungsinya tidak sekadar tempat penyeberangan, juga sebagai spot 'rekreasi' bagi penggunanya melepas penat hingga mengekspresikan perasaan mereka di tengah hiruk pikuk Kota Metropolitan.
Baca juga: Inilah Tiga Kandidat Ketua Umum IAI 2021-2024
Hal ini tentu tak lepas dari andil Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memiliki visi untuk menciptakan kenyamanan bagi warganya agar Jakarta menjadi lebih layak huni untuk semua.
Namun demikian, di balik visi itu, ada sosok arsitek penting yang sukses menerjemahkan konsep revitalisasi dari fasilitas terkait pergerakan warga dalam memanfaatkan transportasi publik.
Dia adalah Firman Setia Herwanto, team leader arsitek dari PT Arkonin, yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk merevitalisasi JPO berikut tata cahayanya yang dikolaborasikan bersama Pavilion 95.
Salah satu JPO yang membuat rupa CBD Jakarta disejajarkan dengan Seoul, adalah JPO Sudirman GBK Senayan.
Jakarta rasa Seoul pic.twitter.com/pY8iLh5HSY
— jodohmu (@MelindaAghnia) January 23, 2021
Pria yang kini tengah mencalonkan diri sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta periode 2021-2024 itu mengaku tidak menyangka bahwa JPO garapannya jadi instagramable.
"Sebenarnya kalau arsitek tidak pernah punya pemikiran bahwa bangunananya harus instagramable. Tapi ketika itu mendapat respons positif masyarkat, kami pasti senang," katanya kepada Kompas.com, Sabtu (02/10/2021).
Firman beranggapan bahwa bangunan publik memang sudah sepantasnya menjadi kebanggan masyarakat.
"Karena kalau bangga, warga akan ikut membantu menjaganya tanpa diminta," ujarnya.
Firman bercerita, kala itu menjelang ASIAN Games 2018 pihaknya ditunjuk Dinas Bina Marga DKI Jakarta untuk ikut merevitalisasi fasilitas-fasilitas publik.
Salah satunya adalah JPO. Ada kesan bahwa infrastruktur dan fasilitas kota ini masih ala kadarnya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.