Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Siapkan 123 Train Attendant LRT Jabodebek Tanpa Masinis

Kompas.com - 23/11/2021, 18:30 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - LRT Jabodebek yang ditargetkan beroperasi pada Agustus 2022 akan menggunakan sistem communication base train control (CBTC) atau kendali kereta berbasis komunikasi dengan grade of automation (GoA) tingkat 3.

Sistem ini memungkinkan kereta beroperasi secara otomatis tanpa masinis.

PT Kereta Api Indonesia (Persero) selaku operator LRT Jabodebek tengah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) untuk memastikan pelayanan, keselamatan dan keamanan selama dalam perjalanan tetap terjaga.

Baca juga: Beroperasi 17 Agustus 2022, Begini Progres LRT Jabodebek

“Meski LRT Jabodebek akan beroperasi tanpa masinis, nantinya terdapat 2 orang petugas pada setiap rangkaian LRT Jabodebek yaitu 1 orang train attendant (petugas kereta api) dan 1 orang security,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangannya, Selasa (23/11/2021). 

Train attendant bertugas untuk memastikan segala sesuatu terkait LRT Jabodebek berjalan normal, memberikan informasi kepada pelanggan serta memberikan pelayanan kepada pelanggan.

Train attendant selalu mobile di dalam kereta dan tidak mengoperasikan sarananya dalam operasi normal.

Hal tersebut dikarenakan, pengoperasian LRT Jabodebek dilakukan secara otomatis dari Operation Control Center (OCC) atau backup OCC secara terpusat.

“Pada saat terjadi gangguan, train attendant bertugas untuk mengemudikan dengan kecepatan terbatas dan membuka-tutup pintu LRT Jabodebek,” ujar Joni.

Operasikan LRT Tanpa Masinis, KAI Siapkan Train Attendant LRT JabodebekKAI Operasikan LRT Tanpa Masinis, KAI Siapkan Train Attendant LRT Jabodebek
KAI saat ini sedang menyiapkan 123 orang train attendant untuk bertugas di 27 rangkaian kereta LRT Jabodebek (4 cadangan).

Berbeda dengan masinis, petugas train attendant juga harus mampu berbahasa Inggris karena selama perjalanan petugas train attendant berinteraksi langsung dengan para pelanggan.

Guna menjamin kualitas train attendant LRT Jabodebek, kualifikasi petugas train attendant tetap mengacu pada Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 4 Tahun 2017 tentang Sertifikasi Kecakapan Awak Sarana Perkeretaapian.

Sesuai Permenhub tersebut, syarat train attendant di antaranya harus sehat jasmani dan rohani serta tidak buta warna.

Sebelum dapat bertugas, para train attendant akan mendapatkan pelatihan selama 2,5 bulan di Balai Pelatihan Teknik Perkeretaapian (BPTP) Sofyan Hadi Bekasi.

Jika telah menyelesaikan pelatihan dan lulus uji kecakapan, maka petugas train attendant akan mendapatkan sertifikat kecakapan dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

“Melalui persiapan yang matang untuk para petugas LRT Jabodebek, diharapkan mampu memberikan pelayanan maksimal bagi pelanggan untuk merasakan transportasi perkeretaapian urban yang paling maju di kawasan Ibu Kota,” pungkas Joni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com