Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Bendungan Karalloe Bisa Kurangi Banjir 49 Persen di Jeneponto

Kompas.com - 23/11/2021, 13:17 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Bendungan Karalloe, Kabupaten Gowa, Provinsi Sulawesi Selatan, Selasa (23/11/2021).

Bendungan kesembilan yang diresmikan sepanjang tahun 2021 ini memiliki luas genangan 248,50 hektar dengan maanfaat sumber air baku 440 liter per detik.

"Alhamdulillah, Bendungan Karalloe yang dibangun menghabiskan anggaran Rp 1,27 triliun hari ini telah selesai dan siap untuk kita resmikan," kata Jokowi dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden.

Bendungan berkapasitas 40,53 juta meter kubik ini nantinya mengairi 7.000 hektar lahan pertanian yang ada di Kabupaten Jeneponto.

Baca juga: Selasa Ini, Jokowi Akan Resmikan Bendungan Karalloe di Sulsel

"Jadi ini bendungannya ada di Kabupaten Gowa tapi yang mendapatkan manfaat nanti para petani di Kabupaten Jeneponto. Sekali lagi, 7.000 hektar, sebuah keluasan yang sangat besar sekali," ujarnya.

Dengan adanya Bendungan Karalloe, petani yang sebelumnya hanya panen padi dan palawija masing-masing sekali, nantinya bisa dua kali panen padi dan sekali palawija.

"Sehingga bisa meningkatkan pendapatan (income), kesejahteraan bagi para petani," imbuh Jokowi.

Tak kalah penting, bendungan ini juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 49 meter kubik per detik. Sehingga akan mengurangi banjir, terutama yang ada di Kabupaten Jeneponto.

"Kita ingat baru saja tahun 2019 di Jeneponto terjadi banjir besar. Ini dengan adanya Bendungan Karalloe ini akan bisa dikurangi 49 persen banjir yang ada," tutur Jokowi.

Bendungan ini juga akan memberikan dampak yang baik karena airnya dikelola dan juga kemanfaatan bagi pembangkit listrik, air baku, yang semuanya nanti diperuntukkan bagi masyarakat.

Sebagai informasi, konstruksi Bendungan Karalloe terbagi dalam dua paket, yakni paket I berupa pembangunan bendungan utama, bangunan pelimpah, relokasi dan rehabilitasi jalan menuju bendungan, dan terowongan pengelak.

Kontraktor pelaksana pekerjaan paket I yaitu PT Nindya Karya (Persero). Biaya konstruksi paket I bersumber dari APBN dengan kontrak tahun jamak (multi-years contract) Tahun 2013-2019 sebesar Rp 568 miliar.

Kemudian, paket II merupakan lanjutan paket I yang dikucurkan sebesar Rp 657 miliar bersumber dari APBN 2008-2020.

Pekerjaan paket II meliputi timbunan tubuh bendungan, proteksi galian, intake, instrumentasi, hidromekanikal, serta pembangunan instrumen yang bersifat mekanikal dan elektrik dengan kontraktor KSO (kerjasama operasional) PT Nindya Karya (Persero) dan PT MMU Bukit Rejeki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com