Selain itu, Kementerian PUPR juga tengah melakukan inventarisasi bahan banjiran dan alat berat yang ada di BBWS/BWS maupun penyedia jasa yang tengah melakukan pekerjaan.
“Kami sekarang menggunakan Geobag seperti yang telah kami lakukan di Kabupaten Luwu Utara karena lebih kuat dan lebih berat untuk mengarahkan debit banjir di sungai,” ucap dia.
Untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman badai La Nina, Basuki juga mengingatkan pentingnya kerja sama antar kementerian dan lembaga terkait.
Baca juga: Bendungan Rotiklot Jadi Sumber Air Irigasi Food Estate di NTT
Misalnya, BMKG dalam memberikan prediksi serta penyebarluasan peringatan dini secara cepat, tepat dan akurat.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, memastikan kondisi hutan bagian hulu dari daerah aliran sungai (DAS) mampu mendukung pengendalian air limpasan hujan.
Selanjutnya Kementerian PUPR dalam menyiapkan infrastruktur pengendali banjir dan Kementerian Pertanian untuk mengedukasi metode pertanian terasering.
Basuki mengajak seluruh Kementerian/Lembaga untuk mengantisipasi badai La Nina dengan memanfaatkan data BMKG sehingga mengurangi dampak bencana alam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.