Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Leuwikeris Terganjal Ketersediaan Lahan, 7 Hektar Belum Bebas

Kompas.com - 14/10/2021, 20:00 WIB
Suhaiela Bahfein,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Pelaksanaan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air (SDA) Kementerian PUPR Sugeng Harianto mengatakan, masih ada tujuh hektar lahan pembangunan Bendungan Leuwikeris yang belum dibebaskan.

"Sampai dengan hari ini, masih menyisakkan tujuh hektar lahan yang belum selesai pembebasannya," ujar Sugeng dalam press tour di Tasikmalaya, Rabu (14/10/2021).

Sugeng mengatakan, luasan lahan yang belum dibebaskan tersebut tersisa untuk untuk genangan saja.

Sebetulnya, lahan tersebut milik Pemerintah Daerah (Pemda) karena awalnya merupakan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Hingga saat ini, kata dia, pembebasan lahan masih diproses oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Bendungan Leuwikeris.

Konstruksi bendungan yang telah dimulai sejak tahun 2016 lalu itu kini sudah tembus 82 persen.

Bendungan Leuwikeris dibangun dengan anggaran Rp 2,8 triliun yang terbagi dalam lima paket pekerjaan, baik utama dan lanjutan.

Baca juga: Bendungan Leuwikeris Punya 4 Manfaat, Kurangi Banjir 25 Tahunan

Paket 1 senilai Rp 867 miliar dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk dan PT Bahagia Bangun nusa dengan skema kerja sama operasi (KSO).

Lingkup pekerjaan paket 1 adalah bendungan utama (main dam) dan fasilitas dengan masa pekerjaan 1.848 hari kalender.

Progres konstruksi paket 1 telah mencapai 55,57 persen atau mengalami deviasi positif dari yang direncanakan 52,08 persen.

Kemudian, paket 2 digarap oleh KSO PT Waskita Karya (Persero) Tbk dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak Rp 461,8 miliar.

Pekerjaan paket 2 ini telah tuntas dilakukan berupa bangunan pelimpah, hidromekanikal dan elektrikal, pengelak, access road dan saluran u-dith dengan masa pelaksanaan 752 hari kalender.

Sama halnya paket 2, paket 3 juga selesai dikerjakan dengan lingkup terowongan pengelak dan jalan akses senilai Rp 385,2 miliar oleh PT Hutama Karya (Persero).

Selanjutnya, paket 4 dengan lingkup pekerjaan access road, plugging terowongan pengelak, hidromekanikal dan elektrikal, instrumentasi, dan peralatan penunjang sudah mencapai progres 87,27 persen.

Paket ini dikerjakan oleh tiga kontraktor yakni Hutama Karya, Waskita Karya, serta PT Basuki Rahmanta Putra dengan anggaran Rp 804,3 miliar.

Sementara progres konstruksi paket 5 sudah mencapai 98,78 persen dengan lingkup terowongan pengelak, bangunan pengambilan, hidromekanikal, dan jembatan cikembang.

Paket ini dikerjakan oleh Waskita Karya dan Adhi Karya dengan nilai kontrak sebesar Rp 289,7 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com