Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bila Rampung, Bendungan Randugunting Bisa Jaga Pasokan Air di Blora

Kompas.com - 24/10/2021, 19:00 WIB
Masya Famely Ruhulessin,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Bendungan Randugunting tahap akhir.

Bendungan yang berlokasi di Desa Kalinanana, Kecamatan Japah ini dibangun demi menjaga ketersediaan air di Kabupaten Blora, yang selama ini dikenal memiliki intensitas hujan yang rendah.

Selain itu, kehadiran bendungan ini juga dapat mengairi areal pertanian di wilayah kering Kabupaten Blora dan Rembang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan Bendungan Randugunting merupakan salah satu Program Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Daya Air dalam mendukung ketersediaan air dan ketahanan pangan di Provinsi Jawa Tengah.

Baca juga: Dua Bendungan Ini Jadi Andalan Pengelolaan Sumber Daya Air di Lampung

"Kunci dari pertanian adalah ketersediaan air. Kita ingin tingkatkan produktivitasnya dengan ketersediaan air yang berkelanjutan dari bendungan," kata Basuki.

Kepala SNVT Pembangunan Bendungan BBWS Pemali Juana, I Gusti Ngurah Carya Andi Baskara menambahkan, pembangunan bendungan Randugunting diperlukan untuk menjaga ketersediaan air di Blora yang memiliki intensitas hujan rendah.

"Rata-rata curah hujan di Blora berkisar antara 2.000-3.000 mm per tahun. Kondisi berbeda dengan Bogor yang curah hujannya sekitar 5.000 mm per tahun. Jadi fungsi utama bendungan ini memang untuk menjaga ketersediaan air irigasi," ujar Gusti.

Bendungan ini dibangun untuk menangkap air Daerah Aliran Sungai (DAS) Randugunting di Wilayah Sungai (WS) Jratunseluna.

Selanjutnya bendungan akan dikendalikan sehingga bisa dimanfaatkan pada saat dibutuhkan, khususnya mengairi lahan irigasi pada musim kemarau.

Bendungan Randugunting memiliki luas genangan 187,19 hektar dengan kapasitas tampung 14,42 juta meter kubik.

Baca juga: Diairi 2023, Bendungan Leuwikeris Suplai Irigasi 11.216 Hektar

Nantinya lahan pertanian yang diairi di kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektar dengan pola tanam padi-padi-palawija.

Bendungan multifungsi ini juga dimanfaatkan untuk pengendalian banjir saat musim hujan dengan menahan laju air Sungai Banyuasin sebesar 81,42 m3 per detik.

Konstruksi Bendungan Randugunting didesain dengan tipe zonal inti tegak dengan tinggi 31 meter, panjang puncak 363,3 meter, dan lebar 10 meter.

Progres pembangunan bendungan yang telah dibangun sejak tahun 2018 ini hingga 21 Oktober 2021 sudah mencapai 85,7 persen dengan masa kontrak berakhir November 2022.

"Meskipun sesuai kontrak masih sampai November 2022, kami terus mempercepat penyelesaian, sehingga ditargetkan pada November 2021 ketika konstruksi sudah di atas 95% siap impounding. Diharapkan nanti Maret 2022 tinggi permukaan air sudah memenuhi kapasitas bendungan," tutur Gusti.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com