Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bendungan Rotiklot Jadi Sumber Air Irigasi Food Estate di NTT

Kompas.com - 16/10/2021, 08:00 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memanfaatkan Bendungan Rotiklot sebagai sumber air irigasi untuk mendukung pengembangan lumbung pangan (food estate) di Atambua, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT). 

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa ketersediaan air menjadi kunci pembangunan di NTT yang memiliki curah hujan lebih rendah dibanding daerah lain.

Ketersediaan air di wilayah tersebut sangat dibutuhkan terutama untuk mengairi lahan-lahan pertanian masyarakat. 

“Kunci kemajuan di NTT adalah air. Ketersediaan air dibutuhkan untuk air minum, pertanian, peternakan dan lainnya,” kata Basuki dalam keterangannya, Jumat (15/10/2021). 

Baca juga: Bendungan Rotiklot NTT, Dibangun dan Diresmikan Jokowi

Sementara itu, Direktur Air Tanah dan Air Baku Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR Iriandi Azwartika mengatakan fungsi utama Bendungan Rotiklot adalah untuk irigasi permukaan seluas 140 hektar dan pasokan air baku sebesar 40 liter per detik.

"Kemudian sesuai arahan Bapak Menteri PUPR dikembangkan untuk irigasi perpipaan menggunakan sprinkler dengan luas lahan pengembangan food estate seluas 55 hektar," kata Iriandi.

Pemanfaatan bendungan sebagai lahan irigasi pengembangan food estate dilakukan dengan menggunakan teknologi sprinkler

Karena jenis tanahnya yang tidak membutuhkan banyak air jadi lebih hemat air dengan sprinkler dan komoditi tanamannya juga berupa holtikultura jagung.

Pengembangan sprinkler yang digunakan juga merupakan produk kerja sama dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai dukungan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Pandemi Covid-19.

Baca juga: Penuhi Kebutuhan Air Baku di IKN, Bendungan Ini Diharapkan Kelar 2023

"Sprinkler ini didukung dengan reservoar dan rumah pompa yang mengambil air dari Bendungan Rotiklot. Masing-masing sprinkler mampu mengeluarkan tekanan air sebesar 4 bar dengan jangkauan sekitar 33 meter," tutur Iriandi.

Pengembangan food estate membutuhkan koordinasi antar Kementerian dan dengan Pemerinth Daerah.

Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara (BWS NT) II Provinsi NTT Agus Sosiawan menambahkan pelaksanaan fisik dukungan pengembangan food estate tersebut dimulai pada Maret 2021.

"Pada Agustus 2021 sprinkler mulai terpasang dan saat ini sudah sebanyak 250 sprinkler yang beroperasi dan akan ditambah 150 buah lagi," kata Agus. 

Adapun pelaksanaan pemasangan irigasi perpipaan dengan menggunakan sprinkler dilaksanakan oleh kontraktor PT Permata Maju Jaya dengan nilai kontrak sebesar Rp 20 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com