Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Trans-Papua Diharapkan Kurangi Indeks Kemahalan

Kompas.com - 27/09/2021, 14:49 WIB
Muhdany Yusuf Laksono,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan Jalan Trans-Papua yang dirancang sepanjang 3.462 kilometer, masih terus berlanjut.

Jalan ini membentang dari wilayah kepala burung di Wilayah Adat Domberai, Sorong, Papua Barat, sampai dengan Bumi Anim Ha di Merauke, Papua.

Seperti diketahui, pembangunan infrastruktur ini masuk ke dalam proyek strategis nasional (PSN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

Dikutip dari laman Sekretariat Kabinet RI, Staf Khusus (Stafsus) Presiden Billy Mambrasar mengatakan, Presiden Jokowi mulai tahun 2015 mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di Tanah Papua dengan terus mengerjakan Jalan Trans-Papua.

Baca juga: Walhi: Pembangunan Jalan Trans-Papua Hanya Menguntungkan 39 Perusahaan

Menurut pria yang merupakan putra asli Papua itu, pembangunan jalan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua dengan meningkatkan akses serta konektivitas antar wilayah.

"Menghubungkan Provinsi Papua dan Papua Barat sekaligus menjadi konektivitas seluruh kota, distrik, dan kampung di seluruh Tanah Papua," kata Billy.

Selain itu, adanya Jalan Trans-Papua diharapkan dapat mengurangi indeks kemahalan, mengurangi angka kemiskinan, dan pemerataan pembangunan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.

"Sehingga dapat membuka daerah yang terisolasi," imbuh dia.

Billy mengaku mendapat amanat dari Presiden Jokowi untuk meninjau secara langsung perkembangan pembangunan Jalan Trans Papua ini.

Sampai saat ini, perkembangan Trans Papua sudah tembus sepanjang 3.446 kilometer dan akan terus berlanjut diiringi dengan pembangunan sekolah, perguruan tinggi, tempat keagamaan, Pusat Lintas Batas Negara (PLBN), dan sebagainya.

Baca juga: Trans-Papua Dianggap Hilangkan Ribuan Hektar Hutan Seluas 3 Kali Yogyakarta

Dia juga menambahkan, sejak Juni 2021 bersama Tim Bawa Perubahan telah melakukan sejumlah kunjungan di Tanah Papua, melintasi dua provinsi (Papua dan Papua Barat), 15 kabupaten, 66 distrik, dan 278 kampung.

Selain meninjau progres pengerjaan Jalan Trans Papua, Billy juga melakukan sejumlah agenda lainnya.

Di antaranya peluncuran Program Petani Milenial, peninjauan vaksinasi, pertemuan dengan pemerintah daerah, hingga mendengar langsung keluh kesah masyarakat untuk disampaikan ke Presiden.

"Kita semua berharap, Papua berkembang layaknya daerah maju lainnya," tutupnya.

Untuk diketahui, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membangun Jalan Trans-Papua.

Hingga Juli 2021, telah terbangun sepanjang 3.462 kilometer. Dari total panjang tersebut, jalan yang telah tembus sepanjang 3.446 kilometer yaitu dengan kondisi teraspal sepanjang 1.733 kilometer, belum teraspal 1.712 kilometer, dan sisa belum tembus mencapai 16 kilometer.

Baca juga: Antropolog Harus Dilibatkan, Jangan Sampai Jalan Trans-Papua Jadi Karpet Merah buat Pembalak Liar

Tahun ini, penanganan Jalan Trans-Papua yaitu sepanjang 139 kilometer dan Papua Barat 120 kilometer yang meliputi pembangunan baru, pembukaan jalan, dan peningkatan struktur atau perkerasan.

Pada Tahun Anggaran (TA) 2021 alokasi anggaran pembangunan infrastruktur Kementerian PUPR di Provinsi Papua sebesar Rp 6,19 triliun. Rinciannya, bidang Sumber Daya Air (SDA) sebesar Rp 732,87 miliar.

Kemudian, jalan dan jembatan Rp 4,49 triliun, permukiman senilai Rp 683,03 miliar, dan perumahan sebesar Rp 288,35 miliar.

Sementara di Provinsi Papua Barat dialokasikan sebesar Rp 3,75 triliun yang digunakan untuk SDA Rp 543,27 miliar, jalan dan jembatan Rp 2,66 triliun, permukiman Rp 312,23 miliar, serta perumahan sebesar Rp 228,83 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com