Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inspeksi Trans-Papua, Wamen PUPR Temukan 84 Titik Jalan Rusak Parah

Kompas.com - 13/01/2021, 14:13 WIB
Ardiansyah Fadli,
Hilda B Alexander

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri (Wamen) Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) John Wempi Wetipo menemukan sejumlah titik jalan yang kondisnya rusak parah di sepanjang Trans-Papua.

"Saya menemukan banyak sekali jalan yang rusak parah, seperti adanya patahan-patahan jalan, berlubang, kemudian longsoran yang ada di sisi kanan dan kiri jalan," kata Wempi kepada Kompas.com, Rabu (13/01/2021).

Wempi merinci Jalan Trans Papua yang ditemukan dalam kondisi ruas parah ada di distrik Arso, Keroom, Senggi, Airu, hingga Waris. Totalnya sekitar 84 titik.

Baca juga: Meski Ada Gangguan Keamanan, Trase Trans-Papua Tak Direlokasi

Selain patahan jalan, Wempi juga menemukan sejumlah titik jalan yang amblas. Ini diakibatkan oleh kualitas tanah yang tidak melalui tahap uji kelayakan terlebih dahulu.

"Beda lagi dari Senggi menuju ke Airu itu yang saya temukan itu sudah diaspal tetapi justru dia amblas, saya tidak tahu mungkin karena kualitas tanahnya yang tidak diuji, sehingga dia amblas, jadi aspalnya terbongkar," ucapnya.

Ruas jalan dengan kondisi rusak paling parah ada di KM 290 yang termasuk dalam distrik Airu menuju Senggi, Jayapura, Papua.
Kementerian PUPR Ruas jalan dengan kondisi rusak paling parah ada di KM 290 yang termasuk dalam distrik Airu menuju Senggi, Jayapura, Papua.
Ruas jalan dengan kondisi rusak paling parah ada di KM 290 yang termasuk dalam distrik Airu menuju Senggi, Jayapura, Papua.

"Itu paling parah ada di kilometer 290 atau di wilayah Airu menuju Senggi," kata dia.

Usai melihat kerusakan tersebut, Wempi mengaku langsung menghubungi Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Papua untuk meminta penjelasan.

Menurut Wempi, BPJN Papua tidak dapat menangani kerusakan di Jalan Trans-Papua karena kekurangan biaya.

"Alasannya belum ada biaya yang cukup. Kalau biaya tidak cukup itu tidak masuk akal. Tapi nanti coba saya akan cek di pusat apa benar demikian," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com