Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Tukul, Tugu, Bendo, Gongseng dan Semantok, Nilainya Fantastis Rp 6 Triliun

Kompas.com - 26/02/2021, 19:00 WIB
Hilda B Alexander

Penulis

Pembangunan Bendungan Tugu dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan nilai kontrak tahun jamak sebesar Rp 1,9 triliun.

Baca juga: Bendungan Tugu dan Gongseng Siap Diisi Air

Manfaat Bendungan Tugu untuk mengairi Daerah Irigasi Ngasinan seluas 1.200 hektar dan sumber air baku sebesar 10 liter per detik, pembangkit listrik sebesar 0,4 Megawatt, mereduksi banjir dan pariwisata.

Secara teknis bendungan ini memiliki kapasitas tampung 9,3 juta meter kubik. Proses pembangunan Bendungan Tugu telah melalui beberapa tahap studi sejak tahun 1984.

Bendungan selanjutnya adalah Bendungan Bendo berkapasitas tampung 43,11 juta meter kubik yang akan dimanfaatkan untuk peningkatan layanan irigasi seluas 7.800 hektar di Kabupaten Ponorogo dan Madiun sebagai sentra pertanian Jawa timur.

Selain sebagai layanan irigasi, manfaat lain Bendungan Bendo adalah sumber air baku sebesar 370 liter per detik, reduksi banjir dan pembangkit tenaga listrik sebesar 1,56 MW.

Baca juga: Bendungan Manikin Telan Rp 2 Triliun, Basuki Minta Konstruksi Dipercepat

Bendungan setinggi 71 meter dengan tipe urugan ini membendung Sungai Keyang yang merupakan anak sungai Bengawan Madiun (anak sungai Bengawan Solo).

Konstruksi dilakukan sejak tahun 2013 oleh KSO PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Hutama Karya (Persero) dan PT Nindya Karya (Persero) dengan nilai kontrak sebesar Rp 1,06 triliun.

Saat ini progres fisik telah mencapai 91,26 persen.

Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 dengan nilai kontrak Rp 569,04 miliar dan progres fisik saat ini 86,85 persen.Kementerian PUPR Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 dengan nilai kontrak Rp 569,04 miliar dan progres fisik saat ini 86,85 persen.
Bendungan keempat yang akan dituntaskan pada 2021 di Jawa Timur adalah Bendungan Gongseng yang dibangun mulai 2013 dengan nilai kontrak Rp 569,04 miliar dan progres fisik saat ini 86,85 persen.

Bendungan yang terletak di Kabupaten Bojonegoro ini memiliki kapasitas tampungan 22,43 juta meter kubik, dan berfungsi untuk melayani irigasi seluas 6.191 hektar.

Baca juga: Bendungan Pertama di Sumatera Selatan Mulai Dibangun

Selain itu juga untuk layanan air baku 300 liter per detik, mereduksi banjir 133,27 meter kubik per detik dan pembangkit tenaga listrik sebesar 0,7 MW.

Berikutnya Bendungan Semantok di Kabupaten Nganjuk Provinsi Jawa Timur berkapasitas tampung 32,6 juta meter, dengan progres 66,73 persen yang ditargetkan rampung pada tahun 2022.

Pekerjaan konstruksi Bendungan Semantok dilaksanakan sejak 2017 dan terdiri dari dua paket pekerjaan.
Kementerian PUPR Pekerjaan konstruksi Bendungan Semantok dilaksanakan sejak 2017 dan terdiri dari dua paket pekerjaan.
Pekerjaan konstruksi Bendungan Semantok dilaksanakan sejak 2017 dan terdiri dari dua Paket pekerjaan.

Paket 1 dilaksanakan kontraktor PT Brantas Abipraya (Persero)–PT Pelita lewat sistem Kerja Sama Operasi (KSO) dengan anggaran Rp 939 miliar.

Baca juga: Jokowi Minta Basuki Bangun Bendungan Dukung Food Estate di NTT

Sedangkan untuk Paket 2 dikerjakan kontraktor pelaksana PT Hutama Karya (Persero)–PT Bangun Nusa (KSO) dengan anggaran sebesar Rp 876 miliar.

Setelah selesai konstruksi, semuanya akan dilanjutkan dengan pengisian bendungan (impounding) dengan memanfaatkan intensitas hujan pada musim basah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com