Di Indonesia tanaman kembang kol akan tumbuh dengan maksimal di daerah pegunungan dengan ketinggian 1000 hingga 2000 meter di atas permukaan laut. Di daerah tersebut, udaranya cukup dingin sehingga akan tumbuh dengan baik.
Selain memperhatikan syarat tumbuh kembang kol, cara menanam kembang kol sangat mempengaruhi pertumbuhan tanaman ini. Benih kembang kol perlu disemai terlebih dahulu sebelum ditanam di lahan.
Persemaian kembang kol bisa dilakukan dalam kotak persemaian menggunakan media semai dari campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kandang (perbandingan 1:1:1).
Benih ditanam dan dirawat sampai umur 25 hingga 30 hari setelah semai. Setelah itu, benih sudah siap dipindah ke lahan.
Baca juga: Cara Menanam Kubis dengan Benar agar Panennya Maksimal
Sambil menunggu benih tumbuh, lahan budidaya perlu diolah terlebih dahulu agar gembur. Setelah gembur, buat bedengan dengan lebar 1 meter dan tambahkan pupuk organik sebagai pupuk dasar.
Berikutnya, pasang mulsa di atas bedengan untuk menjaga kelembapan tanah, mengurangi pertumbuhan gulma, dan mencegah penguapan air. Pada mulsa, buat lubang tanam dengan jarak antara lubang tanam 50 x 50 cm.
Cara menanam bunga kol cukup dengan menancapkan bibit ke dalam lubang tanam. Selanjutnya, tutup lubang tanam dengan tanah.
Beri sedikit penekanan agar bibit tidak mudah rebah. Segera siram bibit yang sudah ditanam di lahan sampai tanah lembap.
Baca juga: Jangan Menanam Tanaman Adas dan Kubis Berdekatan, Ini Alasannya