JAKARTA, KOMPAS.com - Selain tanaman hias bunga dan daun, ada jenis tanaman yang dapat dirawat di rumah, yakni venus flytrap.
Dilansir dari Mind Body Green, Selasa (18/10/2022), venus flytrap merupakan salah satu tanaman karnivora yang berasal dari Carolina Utara dan Selatan, Amerika Serikat.
Baca juga: Mengenal Venus Flytrap, Tanaman Pemakan Serangga yang Unik
Tanaman ini tumbuh subur dengan mendapat banyak panas sinar matahari dan air. Karena akarnya terbiasa tumbuh di rawa atau lahan basah, kelembapan tanaman venus flytrap perlu dijaga terus-menerus.
Alexander Kelvin, penggiat tanaman hias dari Hobby Nanem, menjelaskan ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan ketika ingin merawat tanaman venus flytrap.
"Perawatan tanaman karnivora ini simpel, tapi harus memperhatikan airnya. Lebih baik disiram dengan air hujan atau air AC," ucapnya ditemui dalama acara Floriculture Indonesia International Convex (FLOII) 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), beberapa waktu lalu.
Alexander menambahkan, venus flytrap tidak memerlukan pupuk untuk tumbuh dan harus mendapat paparan sinar matahari.
Baca juga: 4 Cara Merawat Tanaman Venus Flytrap yang Gemar Memakan Serangga
Venus flytrap memiliki anotomi tubuhnya yang mempunyai perangkap pada bagian mulutnya. Mereka telah mengembangkan perangkap yang memiliki struktur yang terlihat seperti rambut dan mampu menutup dan memeras mangsanya.
Ketika sang mangsa dekat dengan mulutnya, venus flytrap secara otomatis akan menutup sendiri. "Namun, penutupannya akan lebih lambat ketika sudah berkali-kali mereka makan, misalnya penutupan pertama lebih cepat dibanding ketiganya," imbuhnya.
Lindsay Pangborn, ahli tanaman di Bloomscape, mengatakan, setelah menangkap mangsa, tanaman melepaskan zat enzimatik yang memecah mangsa menjadi nutrisi.
Jika tidak ada yang terdeteksi dalam perangkap, biasanya mulut tanaman akan terbuka kembali setelah sehari.
Baca juga: Mengenal Venus Flytrap, Tanaman Karnivora Pemakan Serangga
Alfred Palomares, Wakil Presiden Merchandising di 1-800-Flowers.com, menyarankan menghindari menanamnya langsung ke tanah, kecuali telah membuat jenis taman rawa tertentu.
Venus flytrap dapat ditanam di kolam atau air mancur, tetapi pertahankan mahkota tanaman di atas air. Berikut beberapa hal yang harus dipertimbangkan saat merawat tanaman venus flytrap.
Baca juga: 4 Cara Meletakkan Tanaman Hias di Kamar Tidur
Venus flytrap menyukai air dan perlu dijaga kelembapannya setiap saat. Ini berbeda dengan kebanyakan tanaman yang membiarkan tanah mengering sampai penyiraman berikutnya.
Palomares mengatakan tergantung pada waktu tahun dan di mana tinggal, Anda perlu menyiram tanaman venus flytrap setiap dua hingga empat hari. Namun, meski membutuhkan kondisi lembap, hindari menyiram tanaman secara berlebihan.
"Mereka tidak boleh dibiarkan duduk di air karena dapat menyebabkan akarnya membusuk dan akhirnya membunuh tanaman," kata Stephen Webb, ahli tanaman dan pendiri Garden's Whisper.
Baca juga: 8 Tips Menggunakan Minyak Nimba untuk Tanaman Hias Indoor
Berikan minimal enam jam sinar matahari langsung. Menurut Palomares, venus flytrap melakukan hal terbaik jika mendapat 10-12 jam sinar matahari per hari.
Jika menanamnya dalam ruangan, pastikan meletakkannya di samping jendela yang terkena sinar matahari atau melengkapinya dengan lampu tanam. Biarkan lampu menyala selama 12-16 jam per hari.
Jangan lupa memindahkan tanaman venus flytrap keluar rumah selama bulan-bulan musim panas sehingga dapat menyerap sinar matahari yang cerah.
Baca juga: Gejala Tanaman Hias Diserang Kutu Putih dan Cara Membasminya
Venus fytrap rewel terhadapa media tumbuh yang digunakan. "Tanaman ini telah berevolusi mengambil nutrisi dari perangkap mereka, bukan melalui akar di tanah seperti kebanyakan tanaman lain," kata Pangborn.
Lantas, jenis media tanam apa yang harus digunakan?
Media tanam terbaik adalah menggunakan sphagnum moss atau campuran gambut dan media aerasi seperti perlit. Hindari memberikan nutrisi tambahan dan menghindari tanah atau amandemen yang kaya nutrisi.
"Jangan pernah menggunakan tanah pot, kompos, atau pupuk karena bahan-bahan ini dapat membunuh tanaman," jelas Palomares.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.