Nanas madu hanya perlu disirami satu hingga dua kali sehari atau tergantung kondisi tanah. Meskipun nanas madu tidak suka tanah yang terlalu basah, hindari pula kondisi tanah yang terlalu kering.
Baca juga: Cara Mencampur Media Tanam untuk Menanam Benih di Pot
Tanah yang terlalu kering berakibat tanaman kerdil dan buahnya kecil-kecil. Jaga kebersihan sekitar lahan atau pot dengan rajin melakukan penyiangan.
Kehadiran gulma atau tanaman pengganggu lainnya berisiko datangnya hama dan penyakit yang dapat mengganggu pertumbuhan nanas madu.
Jika ada bibit yang mati karena terkena hama atau penyakit, ataupun mati karena layu, lakukan penyulaman. Ganti dengan bibit yang baru untuk menghindari tanaman yang lain tertular.
Setelah tanaman berusia dua sampai tiga bulan dari masa penanaman, berikan pupuk tambahan berupa pupuk kandang atau kompos. Frekuensi pemberian adalah satu hingga tiga bulan sekali dengan dosis yang disesuaikan, tergantung pada luas tempat penanaman.
Baca juga: Simak, Ini Cara Menanam dan Merawat Bunga Kertas
Cara pemberiannya dengan menaburkan pupuk di sekitar tanaman.
Nanas madu dapat dipanen pada usia antara 12 sampai 24 bulan, tergantung jenis bibit yang digunakan. Tanaman yang paling cepat berbuah adalah tanaman yang bibitnya berasal dari tunas akar.
Menjelang panen, nanas madu masih menghendaki pengairan yang cukup dan fertilisasi yang optimal untuk merangsang proses pembungaan.
Nanas yang sudah siap panen memiliki ciri-ciri sebagai berikut.