Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyakit Hawar Daun Jagung: Gejala, Siklus, dan Cara Mengatasi

Kompas.com - 04/08/2022, 08:56 WIB
Siti Nur Aeni ,
Esra Dopita Maret

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hawar daun jagung adalah penyakit yang disebabkan jamur. Penyakit tanaman jagung ini disebabkan jamur Helminthosporium turcicum Pass pada tahap aseksual, sedangkan Trichometasphaeria turcica Luttrell menyerang pada tahap seksual.

Penyakit hawar daur ini terjadi secara sporadis di daerah dengan kelembapan tinggi. Patogen penyakit ini berkembang saat suhu udara antara 18-27 derajat Celcius dan udara yang berembun.

Baca juga: 6 Hama dan Penyakit Tanaman Jagung Beserta Tanda-tandanya 

Pada musim kemarau, serangan patogen penyebab hawar daun sangat jarang. Jika penyakit ini muncul sebelum jagung keluar, kehilangan hasilnya bisa mencapai 50 persen.

Namun, apabila serangan tersebut berlangsung enam minggu setelah bulu jagung keluar, kerugian tidak terlalu tinggi.

Menurut penjelasan dari Balai Penelitian Tanaman Serealia, Kementerian Pertanian, Kamis,  (4/8/2022), berikut gejala, siklus, dan cara pengendalian penyakit hawar daun jagung yang perlu diketahui

Baca juga: 5 Tips Memilih Benih Jagung Manis Berkualitas

Gejala penyakit hawar daun jagung

Ilustrasi tanaman jagung.Unsplash/hmbarnes Ilustrasi tanaman jagung.
Sesuai dengan namanya, gejala penyakit pada tanaman jagung ini bisa dilihat pada bagian daun. Awalnya, akan telihat bercak kecil berbentuk oval yang basah pada daun jagung.

Seiring berjalannya waktu, gejala berubah menjadi bercak memanjang berbentuk elips dan bercak menjadi kering meluas. Warna gejala tersebut hijau keabu-abuan atau coklat dengan panjang hawar sekitar 2,5-15 sentimeter. 

Bercak biasanya muncul pada daun tua, kemudian berkembang ke daun muda. Apabila infeksinya berat, tanaman bisa cepat mati.

Infeksi berat juga membuat tanaman memiliki hawar dengan warna abu-abu seperti terbakar atau mengering. Gejala penyakit ini tidak menyerang tongkol walau hawar bisa ditemukan pada kelobot jagung. 

Baca juga: Langkah Budidaya Tanaman Jagung agar Berbuah Banyak

Siklus penyakit hawar daun jagung

Jamur penyebab penyakit hawar daun jagung diketahui bisa bertahan hidup sampai satu tahun. Mikroorganisme tersebut bisa bertahan dalam bentuk miselium dorman di daun, kelobot, atau sisa tanaman yang ada di lahan budi daya. 

Konidia jamur yang tua bisa berubah menjadi klamidospora berdinding tebal sehingga dapat bertahan lama. Konidia tersebut bisa tersebar jauh oleh angin dan menginfeksi daun jagung pada area lain. Maka itu, infeksi dapat terjadi di antara tanaman jagung sekitarnya. 

Baca juga: Cara Mengendalian Hama Penggerek Batang Jagung yang Efektif

Cara mengatasi penyakit hawar daun jagung

Walau persebaran penyakit hawar daun jagung sangat meluas, masih ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengendalikan penyakit ini. Berikut beberapa cara mengatasi penyakit hawar daun jagung:

  • Menanam varietas tahan hawar seperti Kalingga, Arjuna, dan Hibrida Cl. Perlu diketahui, varietas jagung manis relatif lebih peka terhadap penyakit hawar daun.
  • Menanam jagung pada awal hingga akhir musim kemarau secara serempak.
  • Menggunakan fungisida sistemik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com